. |
Sijunjung, fajarsumbar.com – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Daswanto, menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) berupa mobil layanan kesehatan, yakni ambulans, untuk masyarakat Nagari Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Penyerahan kunci kendaraan roda empat tersebut dilakukan kepada Wali Nagari Sisawah, Restu Syamsepta, di Hall Nagari, Selasa 10 September 2024.
Dalam sambutannya, Daswanto berpesan agar ambulans tersebut dirawat dengan baik dan dimanfaatkan secara maksimal untuk pelayanan masyarakat.
“Jangan sia-siakan kendaraan ini. Pastikan dirawat dengan baik, dan cari sopir yang bertanggung jawab. Mobil harus selalu dalam kondisi prima, karena kebutuhan darurat tidak bisa diprediksi. Jangan tunda-tunda servis jika sudah waktunya,” tegas Daswanto.
Wali Nagari Sisawah, Restu Syamsepta, menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut dan menekankan bahwa ambulans ini akan sangat membantu masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan kesehatan.
“Sisawah jauh dari fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan RSUD, sehingga masyarakat harus menyewa mobil dengan biaya tinggi saat ada yang sakit. Kini dengan adanya ambulans ini, impian masyarakat akhirnya terwujud, dan diharapkan dapat meringankan beban mereka,” ungkap Restu.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, turut mengapresiasi pemberian ambulans ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Sijunjung dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Daswanto, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung.
“Saya ucapkan selamat kepada Nagari Sisawah yang telah menerima ambulans. Manfaatkan kendaraan ini sebaik mungkin untuk melayani kesehatan masyarakat,” ujar Benny.
Benny juga mengakui bahwa anggaran Pemkab Sijunjung terbatas untuk menyediakan mobil ambulans di setiap nagari. Bantuan ini, menurutnya, sangat berarti bagi masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada ambulans Puskesmas.
"Alhamdulillah, berkat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari anggota DPRD Provinsi Sumbar, Daswanto, masyarakat Sisawah kini memiliki akses lebih baik terhadap layanan kesehatan,” tutup Benny. (*)