Apel personel Basarnas Padang menuju evakuasi penambang yang tertimbun di Kabupaten Solok. |
Sungai Abu – Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban akibat tanah longsor di Sungai Abu, Kabupaten Solok.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyampaikan bahwa mereka mengirimkan tujuh personel ke lokasi kejadian, ditambah empat orang dari Unit Siaga SAR Solok Selatan (Solsel).
"Kami dikerahkan untuk mendukung tim SAR gabungan lainnya dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi (tupoksi) kami," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Untuk mencari dan mengevakuasi korban, Kantor SAR Padang juga menyiapkan berbagai peralatan utama, termasuk mobil double cabin untuk pertolongan pertama, rescue compartment, motor trabas, Pal SAR Mountenering, alat komunikasi, peralatan medis, drone thermal, dan peralatan pendukung lainnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Efendi, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Kamis (26/9/2024).
“Lokasi bencana tidak dapat diakses kendaraan dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki selama sekitar delapan jam dari pusat nagari atau dari akses yang bisa dilalui kendaraan bermotor,” tuturnya melalui keterangan tertulis.
Irwan Efendi menyebutkan bahwa hingga Jumat (27/9/2024), korban yang meninggal dunia telah mencapai 15 orang. “Sebanyak 15 orang meninggal, 11 sudah dievakuasi, empat masih di lokasi, 25 orang masih tertimbun, dan tiga lainnya mengalami luka-luka,” jelasnya.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa lokasi tanah longsor berada di bekas galian tambang lama yang ditinggalkan oleh para penambang sebelumnya.
Tanah longsor terjadi pada Kamis (26/9/2024) setelah beberapa hari curah hujan cukup tinggi. Korban yang terjebak merupakan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual, dengan dugaan mencapai 25 orang.
“Masyarakat di sekitar lokasi longsor dan aparat pemerintahan nagari mulai melakukan evakuasi dan penyelamatan sejak Jumat dini hari pukul 03.00 WIB dengan peralatan yang terbatas, dalam kondisi lapangan yang sulit di hutan dan tanpa sinyal seluler di lokasi kejadian,” imbuhnya.
“Korban berasal dari masyarakat setempat di Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Pekonina, Kabupaten Solok Selatan, serta masyarakat lainnya,” tambahnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Solok telah mengirimkan tujuh ambulans ke lokasi untuk mendukung proses evakuasi.
“Pemerintah Kabupaten Solok menyiapkan logistik serta peralatan yang diperlukan untuk upaya penyelamatan dan evakuasi.”
“Kami juga telah mendirikan posko di lapangan untuk memudahkan operasional penyelamatan, evakuasi, dan koordinasi di lokasi,” tutupnya.
Namun, Irwan belum dapat memberikan rincian nama-nama dan status korban karena proses evakuasi masih berlangsung. (des)