Bayi, Alergi, dan Diabetes: Siapa Saja yang Harus Hindari Madu? -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Bayi, Alergi, dan Diabetes: Siapa Saja yang Harus Hindari Madu?

Sabtu, 14 September 2024

ilustrasi

Jakarta - Madu sering disebut sebagai 'superfood' dan dianggap sebagai bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Namun, ada kelompok tertentu yang sebaiknya menghindari konsumsi madu. Siapa saja mereka?


Meskipun madu memiliki rasa manis yang mirip dengan gula, ia berbeda dari gula biasa. Menurut dietisien Beth Czerwony, madu mengandung dua jenis gula sederhana yaitu glukosa dan fruktosa, serta sejumlah mineral.


"Madu terdiri dari glukosa dan fruktosa, bersama dengan berbagai mineral," jelas Czerwony seperti dikutip dari Cleveland Clinic.


Kelompok yang Harus Menghindari Madu


Madu dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga yang dikumpulkan dan kemudian diolah menjadi madu di sarangnya. Dalam satu sendok makan madu terdapat 61 kalori, 17 gram karbohidrat, serta sedikit serat dan protein.


Meskipun proses pembuatan madu alami dan tampaknya aman untuk semua orang, ada beberapa kelompok yang harus menghindarinya:


1. Bayi di Bawah 1 Tahun

   Bayi yang berusia di bawah satu tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi madu. Madu dapat mengandung bakteri Clostridium yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Botulisme dapat menyebabkan kelemahan otot dan gejala seperti cara menyusui yang buruk, menangis lemah, sembelit, dan kelelahan. Sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk menangani bakteri ini.


2. Orang dengan Alergi

   Beberapa orang mungkin alergi terhadap komponen dalam madu, terutama serbuk sari lebah (bee pollen) yang sering terdapat pada madu mentah. Meskipun jarang, serbuk sari dapat menyebabkan reaksi alergi serius, seperti mengi, asma, pusing, mual, muntah, dan gejala lainnya. 


3. Orang dengan Diabetes

   Mereka yang menderita diabetes tidak harus sepenuhnya menghindari madu, tetapi harus membatasi konsumsinya. Madu, seperti gula cair lainnya, dapat mempengaruhi kadar gula darah. "Madu tetap merupakan bentuk gula cair dan harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas," kata Czerwony.


Penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan pribadi sebelum mengonsumsi madu dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan. (des*)