Ini Perbedaan Pendekatan Kerangka Kerja COBIT 2019 dengan ISO 27001 dalam Proses Audit SI/TI -->

Iklan Muba

Ini Perbedaan Pendekatan Kerangka Kerja COBIT 2019 dengan ISO 27001 dalam Proses Audit SI/TI

Sabtu, 14 September 2024

 

Foto: Illustrasi COBIT 2019 dan ISO 27001



Pembangunan suatu sistem informasi tentunya memerlukan adanya pemeliharaan terhadap integritas data dan kualitas dari sistem yang yang dibangun. Sistem informasi yang dibangun perlu adanya pengamanan aset, memelihara integritas data, dan dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya. Pemeliharaan sistem tersebut dinamakan audit sistem informasi.

Tujuan lain dari audit sistem informasi yaitu untuk melakukan pemeriksaan kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan operasi sistem informasi yang dibangun, agar dapat melindungi piranti keras terhadap akses yang tidak sah dan perubahan yang tidak diinginkan. Melakukan audit sistem informasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dibangun sudah benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat membantu perusahaan atau organisasi yang menggunakannya mencapai tujuan.

Pelaksanaan audit sistem informasi perlu menggunakan sebuah kerangka kerja atau framework, dimana ini sangat membantu dalam proses pengauditan. Menggunakan framework dapat memberikan langkah pengauditan yang lebih terstruktur dan konsistensi, menghemat waktu dan biaya, menyediakan terminologi yang dapat membuat komunikasi lebih baik antara auditor dengan tim lainnya, serta membantu audit untuk dapat fokus pada kontrol yang paling penting dalam mencapai tujuan audit.

Framework yang sering digunakan pada proses audit sistem informasi, yaitu COBIT dan ISO 27001. COBIT merupakan singkatan dari Control Objectives for Information and Related Technologies. COBIT dibuat oleh ISACA (The Information Systems Audit and Control Association). COBIT pertama kali diterbitkan pada tahun 1996 untuk auditor keuangan agar mendukung pertumbuhan lingkungan teknologi informasi yang terus berkembang. Setelah versi pertama dirilis, muncul versi COBIT 3 dan COBIT 4 pada tahun 2000. Versi COBIT sekarang yang paling terbaru adalah COBIT 2019 yang dirilis pada tahun 2018. Sebelum COBIT 2019 dirilis, terdapat COBIT 5 yang dikeluarkan pada tahun 2012.

COBIT 2019 merupakan versi kerangka kerja yang merupakan pembaruan dari COBIT 5 dengan adanya peningkatan signifikan terhadap struktur, panduan , dan alat yang tersedia. versi  kerangka kerja ini dirancang untuk membantu organisasi atau perusahaan yang menggunakannya dalam mengelola risiko, mengoptimalkan nilai dari penggunaan teknologi informasi, serta dapat mencapai tujuan dan strategi bisnis.

Framework kedua yang digunakan yaitu ISO 27001, ISO 27001 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi atau disebut dengan Information Security Management System (ISMS). Penggunaan ISO 27001 berguna untuk membantu suatu perusahaan atau organisasi dalam mengelola keamanan aset seperti informasi keuangan, kekayaan intelektual, rincian karyawan ataupun informasi kepada pihak ketiga. Manfaat ISO 27001 lainnya yaitu dapat melindungi segala informasi yang dimiliki, mengantisipasi cyber attack, mengelola risiko keamanan informasi yang tepat dan efektif, meminimalisir anggaran keamanan informasi, dan lain- lain. Tujuan utama dari ISO 27001 ini adalah berfokus pada melakukan penilaian risiko dan menerapkan kontrol keamanan khusus untuk dapat melindungi aset informasi penting dari suatu perusahaan atau organisasi.

Dari penjelasan singkat terkait masing - masing versi kerangka kerja yang digunakan, lalu apa saja yang menjadi perbedaan COBIT 2019  dengan ISO 27001?


COBIT 2019 vs ISO 27001
Perbedaan dari kedua kerangka kerja yang dirilis ini, dapat dilihat dari prinsip - prinsip dasar dari tahapan dalam kerangka kerja dan tujuannya sepeti yang ditujukkan pada Tabel dibawah.
 

COBIT 2019

ISO 27001

Memperhatikan kepentingan stakeholder (memahami kepentingan berbagai pihak terkait TI)

ISO 27001 berfokus pada keamanan informasi yang akan melindungi aset informasi penting dari suatu perusahaan.

Membangun dan mempertahankan struktur tata kelola yang terintegrasi agar tercapainya tujuan bisnis

Tujuan ISO 27001 membantu organisasi dalam membangun dan mengelola sistem manajemen keamanan informasi

Menerapkan kerangka kerja end-to end yaitu yang mencakup seluruh siklus hidup TI dari perencanaan hingga pengukuran kinerja

Struktur dari ISO 27001 terdiri dari 114 kontrol keamanan informasi yang dikelompokan menjadi 14 domain

Menerapkan proses yang jelas dan terdefinisi masing-masing tanggung jawabnya

ISO 27001 lebih kompleks dan mahal jika digunakan atau diimplementasikan

Menggalang perlu yang mendukung nilai etika dan kepatuhan.

Kurang berfokus pada tata kelola TI dan manajemen risiko.

 
Setelah mengetahui perbedaan dari kedua framework tersebut, dapat dilihat bahwasanya kedua framework tersebut memiliki perbandingan yang sangat berbeda, tetapi keduanya akan sangat bagus untuk digabungkan secara efektif yang akan dapat menciptakan tata kelola TI dan strategi keamanan komprehensif yang memenuhi berbagai dimensi kebutuhan organisasi.


Kombinasi COBIT 2019 dengan ISO 27001 dapat memberdayakan organisasi untuk menavigasi kompleksitas era digital sambil menjaga aset penting dan mencapai tujuan strategis. Kombinasi ini diiringi dengan adanya pemahaman penggunaan fitur dari setiap framework dan bagaimana keduanya saling bersinggungan untuk membentuk jalur peningkatan ketahanan TI.

(Adi Arga Arifnur / Dosen Universitas Andalas)



Editor by: Andri B.