Kerukunan untuk Dunia -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Kerukunan untuk Dunia

Selasa, 24 September 2024
Duski Samad 


Oleh: Duski Samad  

(Ketua FKUB Provinsi Sumatera Barat)


Perbincangan di podcast Pusat Kerukunan Umat Beragama (PUS KUB) Kementerian Agama di Gedung Kemenag Lantai V, Jln.Tamrin, Jakpus dengan bersemangat Kapus KUB Adib Abdussamad, menjelaskan visi mengenalkan kerukunan umat beragama ke bangsa-bangsa di dunia. 


Kekayaan budaya, bahasa, agama dan keragaman lainnya adalah watak dan kepribadian bangsa Indonesia yang orisinil dan nyata konstribusi nya bagi kemajuan bangsa. Islam yang mayoriyas di Indonesia telah membuktikan Islam rahmatan lil 'alamin. 


Kearifan lokal pada setiap suku bangsa seperti Torang bersaudara dari Sulawesi, lamak di awak ka tuju di urang (enak sama kita dan di senangi orang lain) dari Sumatera Barat, adalah perekat harmoni yang telah besar manfaatnya bagi kerukunan. 


Adanya image dan tuduhan, bahwa Sumatera Barat daerah dalam survey toleransi disebut intoleransi. Apa sebenarnya yang terjadi ..? 


Aslinya Islam yang mayoritas di Sumatera Barat adalah harmoni, rukun dan moderat. Adanya image intoleransi bukan riil adanya, akan tetapi lebih disebabkan metode sampling yang tidak realibel untuk komunitas yang homogen.


Sebab lain, juga berkaitan dengan kebijakan politik lokal yang arahnya populis untuk mendapat dukungan politis konstituen. 


HUKUM DAN MORAL DALAM HARMONI


Harmoni, rukun dan stabilitas bangsa di dunia ini pada dasarnya berpijak pada kepastian hukum dan yang lain keteguhan moral.


Negara Australia, Singapore, dan Amerika Serikat adalah contoh negara yang standart keamanan dan krmajuannya di dasarkan pada hukum. Semua bentuk kehidupan di tentukan dan mendapat jaminan hukum yang pasti.


Beda halnya negara Timur Tengah, Afrika, Asia, hukum lemah dan moral pun tidak terlalu kuat. Oleh karenanya, bersamaan penegakkan hukum yang diusahakan negara, maka kekuatan moral mesti diperkuat. 


Harmoni bangsa melalui pendekatan kultural dan kerukunan, adalah plihan tepat yang dapat disumbangkan bagi masyarakat dunia.


Kerukunan, harmoni, toleransi dan moderasi adalah nilai-nilai luhur yang dapat menghindarkan bangsa di dunia terpecah belah, konflik dan per-perangan. 


Menpromosikan budaya luhur rukun, harmoni, dan moderasi adalah bahagian dari ikhtiar menjaga perdamaian dunia, sesuai amanat pembukaan UUD 1945


STRATEGI PROMOSI TOLERANSI


Strategi mempromosikan toleransi bagi bangsa-bangsa di dunia adalah sebuah upaya yang kompleks dan membutuhkan pendekatan multi-dimensi. 


Pendekatan pendidikan dan kesadaran. Pendidikan toleransi adalah mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam kurikulum pendidikan formal, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. 


Perlu ada kampanye kesadaran, Meluncurkan kampanye media massa yang mempromosikan toleransi, menghormati perbedaan, dan melawan diskriminasi.


Diikuti dengan program edukasi masyarakat. Mengadakan seminar, workshop, dan forum diskusi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi.


Untuk masyarakat perlu dikembangkan dialog dan komunikasi. Dialog Antar Budaya dengan  memfasilitasi dialog dan pertukaran budaya antar kelompok masyarakat yang berbeda, untuk membangun pemahaman dan empati.


Penguatan media, massa yang bertanggung jawab. Mendorong media massa untuk mempromosikan toleransi dan menghindari penyebaran berita yang provokatif atau diskriminatif.


Platform online memanfaatkan platform online untuk membangun komunitas yang toleran dan inklusif, serta melawan ujaran kebencian dan diskriminasi di dunia maya.


Kebijakan dan Regulasi ; Undang-Undang Anti Diskriminasi, Menegakkan undang-undang yang melindungi hak-hak semua warga negara dan melarang diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau identitas lainnya.


Kebijakan Inklusif. Menerapkan kebijakan publik yang inklusif dan adil bagi semua kelompok masyarakat, termasuk minoritas dan kelompok rentan.


Peningkatan Akses, Meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang mereka.


Peran Tokoh Masyarakat. 


Tokoh Agama, Mendorong tokoh agama untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan menghormati perbedaan dalam ajaran agama mereka.


Tokoh Publik, Meminta tokoh publik untuk menjadi contoh dan teladan dalam mempromosikan toleransi dan melawan diskriminasi.


Seniman dan Budayawan, Memanfaatkan seni dan budaya untuk mempromosikan toleransi dan membangun jembatan antar budaya.


Kerjasama Internasional ;


Organisasi Internasional, Bekerjasama dengan organisasi internasional. Seperti PBB, UNESCO, dan organisasi hak asasi manusia untuk mempromosikan toleransi dan melawan diskriminasi di tingkat global.


Pertukaran Budaya, Memfasilitasi pertukaran budaya dan program beasiswa antar negara untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antar bangsa.


Diplomasi Budaya, Menggunakan diplomasi budaya untuk membangun hubungan yang lebih baik antar negara dan mempromosikan nilai-nilai toleransi.


Penting untuk diingat, bahwa membangun toleransi adalah proses yang panjang dan berkelanjutan. Dibutuhkan komitmen dan upaya bersama dari semua pihak untuk menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan inklusif. 


Penutup kalam, ingin disampaikan menduniakan kerukunan umat beragama. Seperti yang menjadi visi Kapus KUB Kemenag RI adalah harapan semua pihak. 


Dan, ini tentu menjadi tugas yang melekat pada setiap aktor kerukunan, juga insan pengurus FKUB di seluruh Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia. (dialogposdcast kapus kub dgn ketua fkub Sumbar, senen 23092024 lt Thamrin)