![]() |
Proyek MRT Jakarta Utang Jepang |
Jakarta - Pemerintah Jepang akan memberikan pinjaman sebesar 140 miliar yen atau sekitar Rp15,1 triliun untuk pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Lintas Timur-Barat Fase 1 Tahap 1. Proyek ini akan menghubungkan Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, dalam acara pencanangan MRT Lintas Timur-Barat di Stasiun MRT Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Rabu.
"Pemerintah Jepang memberikan pinjaman sebesar 140 miliar yen dengan suku bunga rendah," kata Yasushi seperti dikutip Antara, Rabu (11/9/2024).
Yasushi juga mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo, atas upaya keras dalam proyek infrastruktur MRT Jakarta yang dianggapnya sangat penting.
Menurut Yasushi, MRT Jakarta merupakan simbol kemitraan erat antara Indonesia dan Jepang di era pemerintahan Jokowi.
"MRT adalah simbol hubungan baik antara Indonesia dan Jepang selama pemerintahan Jokowi," ujarnya.
Yasushi percaya bahwa pembangunan sistem MRT ini akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Jakarta di masa depan. Dia menambahkan bahwa MRT Jakarta, dengan sistem ekosistem berkelanjutan, merupakan kebanggaan tersendiri.
Dengan adanya proyek ini, Yasushi berharap Jakarta dapat merasakan manfaat dari sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan.
Saat ini, pembangunan fase 2a MRT Lintas Utara-Selatan yang menghubungkan Bundaran HI dengan Kota masih berjalan. Pemerintah berkomitmen untuk memperluas jaringan MRT di Jakarta agar semakin terintegrasi.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyebut bahwa kerja sama ini melibatkan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Pembangunan MRT Koridor Timur-Barat Fase I dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta (Perseroda). Proyek fase 1 tahap 1 ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2031.(BY)