![]() |
ilustrasi |
Jakarta - Kecerdasan intelektual (IQ) dapat dikembangkan sejak usia dini. Namun, bagaimana cara mengetahui jika IQ anak tergolong rendah? Selain mengikutkan anak dalam berbagai tes, orang tua juga dapat memperhatikan beberapa gejala yang menunjukkan adanya kemungkinan IQ rendah pada anak.
IQ berfungsi sebagai indikator untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang, yang mencakup kemampuan belajar dan memproses pengalaman. IQ mencerminkan kemampuan individu dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, dan berkomunikasi.
Anak-anak dengan disabilitas intelektual, yang biasanya ditandai dengan skor IQ rendah, mengalami perkembangan otak yang kurang optimal. Ketidaknormalan dalam fungsi otak dapat mengganggu proses pembelajaran anak.
Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah anak memiliki IQ rendah? Tes IQ merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kecerdasan anak. Dalam tes ini, anak akan menjalani serangkaian tugas hingga memperoleh skor akhir.
Anak dengan skor IQ di kisaran 70-75 cenderung menunjukkan kesulitan dalam berpikir dengan baik.
Selain melalui tes, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan IQ rendah pada anak. Tanda-tanda ini bisa bervariasi tergantung tingkatannya. Secara umum, seperti yang dikutip dari Healthline, disabilitas intelektual pada anak dapat ditandai oleh hal-hal berikut:
- Keterlambatan dalam duduk, merangkak, dan berjalan.
- Kesulitan berbicara dengan jelas.
- Sulit mengingat informasi.
- Kesulitan dalam belajar.
- Kurangnya rasa ingin tahu.
Orang tua juga perlu memperhatikan perilaku lain, seperti:
- Sifat agresif atau sangat pasif.
- Ketergantungan yang tinggi.
- Menarik diri dari interaksi dengan teman sebaya.
- Mencari perhatian.
- Kesulitan untuk fokus.
Dengan memperhatikan tanda-tanda tersebut, orang tua dapat mengidentifikasi kemungkinan rendahnya IQ anak. Untuk memastikan, sebaiknya anak mengikuti tes IQ dasar. (des)