Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Gelar Bimtek Pendidikan Inklusif Untuk Guru -->

Iklan Muba

Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Gelar Bimtek Pendidikan Inklusif Untuk Guru

Selasa, 22 Oktober 2024
.


Payakumbuh, fajarsumbar.com - Dinas pendidikan Kota Payakumbuh melalui bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) menggelar bimbingan teknis (bimtek) pendidikan inklusif untuk Guru SD dan SMP se Kota Payakumbuh.


Bimtek fullday, Selasa (22/10/2024) diikuti 110 tenaga pendidik dari SD hingga SMP serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kepala Dinas Pendidikan melalui Bidang PTK Dikdas sengaja menghadirkan narasumber profesional pengawas ideal inklusif, Dewi Marza dan tim.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dasril melalui Kepala Bidang PTK Dikdas, Fiqih Rahmat menjelaskan bahwa Kota Payakumbuh tahun 2012 pernah menjadi rujukan nasional sebagai Kota peduli inklusi (ada perda inklusi). Lahirnya kebijakan dan regulasi, pendidikan inklusi, SMA dan SMK beralih kewenangannya ke dinas pendidikan provinsi. Kembali, di tahun 2024, Pemko Payakumbuh kembali menjalankan program nasional sebagai unit layanan disabilitas.


"Di tingkat Sumbar, Payakumbuh menjadi daerah pelaksana ULD kedua setelah Kota Padang. Unit Layanan Disabilitas (ULD) adalah bagian dari suatu lembaga atau institusi yang bertugas menyelenggarakan layanan dan fasilitas bagi penyandang disabilitas. ULD bertujuan untuk memberikan layanan dan akses yang inklusif dan setara bagi seluruh warga negara. Kita di jajaran Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh wajib laksanakan program ini dengan maksimal,"terang Fiqih.


Demi optimalisasi, ulasnya. Pada hari ini kita. Membimtek 110 orang guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menyukseskan ULD, sebagai program nasional. Termasuk PKBM, yaitu lembaga pendidikan non formal yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat. PKBM berada di bawah pengawasan dan bimbingan dinas pendidikan.


"Adapun guru yang mengikuti bimtek pendidikan inklusif ini adalah guru kelas, guru PJOK dan PAI di tingkat SD. Untuk SMP adalah guru Bimbingan Konseling (BK) dan guru di PKBM. Narasumber adalah bersertifikasi. Yakni Ibu Dewi Marza yang dikenal sebagai pengawas ideal (inklusif demokratis profesional). Diharapkan para guru serius mengikuti bimtek ini, agar mandiri dalam mengidentifikasi langsung anak berkebutuhan khusus (ABK). Bukan saja ABK yang tuna. Tapi siswa yang mengalami hiferaktif, keterlambatan belajar dan kesulitan belajar, termasuk inklusi. Melalui bimtek ini diharapkan guru bisa mengisi instrumen ULD, sesuai realitanya,"beber Fiqih didampingi Kasi PTK Dikdas, Nelvia Anendri.


Ditegaskan Fiqih, siswa inklusi bergabung dengan siswa lainnya. Dari itulah guru diharapkan bisa mengidentifikasi. Anak disabilitas tetap mendapatkan hak sama dengan siswa lainnya. Guru mesti berdifferensiasi dan membuat formula sendiri untuk menghadapi siswa yang inklusi. Setelah melakukan identifikasi, inventarisasi dan mapping, dari dasar itu Pemko Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan menyusun kebijakan pendidikan. Salah satunya sarpras yang dibutuhkan untuk kelancaran pendidikan.


Di aula Dinas Pendidikan dimana dilaksanakan bimtek, narasumber Dewi marza dan tim yang berlatar plb menjelaskan materi terperinci dibantu media tayang infocus.


Kesempatan itu, Dewi marza menerangkan langkah pendekatan Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus secara umum ada dua pendekatan yakni, pendekatan kelompok/klasikal dan pendekatan individual.


"Beberapa contoh penerapan pembelajaran inklusif di sekolah antara lain, Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Guru perlu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, baik siswa berkebutuhan khusus maupun siswa pada umumnya. Kita perlu melakukan observasi, agar Pelayanan siswa inklusi berjalan maksimal. Karena pendekatan Abk belum semua guru bisa. Dari bimtek ini diharapkan guru bisa dapat ilmu dan memahami cara mendidik abk, khususnya guru kelas. Perlu diingat, guru yang mengajarkan inklusi dilarang mengukur IQ siswanya. Kecuali ada rekomendasi dari psikolog,"sebutnya kesempatan itu.


Dari pengamatan di aula siang itu, para peserta antusias mengikuti bimtek tersebut. Karena akan ada tantangan besar ke depan yang akan dijalankan guna menyukseskan program nasional penyertaan pendidikan di dunia pendidikan formal dan non formal. Juga tampak, narasumber menyerahkan kopian materi sebagai bahan untuk dipelajari dan panduan bagi peserta.(ul)