Menteri Taiwan: Blokade China Berarti Perang -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Menteri Taiwan: Blokade China Berarti Perang

Kamis, 24 Oktober 2024

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menegaskan jika China benar-benar memblokade negaranya artinya Beijing mengobarkan perang dengan Taipei.


Jakarta - Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, menegaskan bahwa jika China benar-benar memblokade negaranya, itu berarti Beijing sedang memicu perang dengan Taipei.


Dalam pernyataannya kepada wartawan di parlemen, Koo menyatakan bahwa latihan militer "Joint Sword-2024B" yang dilakukan China pekan lalu adalah langkah sementara, karena tidak ada larangan terbang atau berlayar bagi Taiwan.


"Jika setelah latihan ini China melarang pesawat dan kapal memasuki Taiwan, itu berarti mereka telah memulai perang," kata Koo pada Rabu (23/10), seperti yang dilansir oleh CNN.


Koo menekankan bahwa latihan dan simulasi perang sangat berbeda dari blokade. Menurutnya, blokade akan berdampak luas terhadap komunitas internasional, mengingat satu per lima pengiriman global melewati Selat Taiwan. 


"Masyarakat internasional tidak dapat hanya diam dan menyaksikan," tegasnya.


Pada Senin (14/10) pekan lalu, China melaksanakan latihan militer besar-besaran dengan mengerahkan jet tempur, pesawat tanpa awak, kapal perang, dan kapal penjaga pantai, yang disebut sebagai simulasi untuk mengepung Taiwan. Meskipun latihan tersebut berlangsung hanya satu hari, aktivitas militer China di kawasan tetap berlanjut.


Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa pada Rabu, sekelompok kapal induk China berlayar di Selat Taiwan menuju arah utara setelah melewati perairan dekat kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. Kapal-kapal tersebut dipimpin oleh Liaoning, kapal induk tertua China yang juga terlibat dalam simulasi perang pekan lalu. Kapal-kapal induk ini telah terlihat di sekitar Taiwan sejak Selasa (22/10) malam.


Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan China belum memberikan komentar mengenai aktivitas ini.


Selama lima tahun terakhir, China terus meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, yang dianggapnya sebagai wilayahnya. Sementara itu, Taiwan ingin mempertahankan kemerdekaannya.


Hampir setiap hari, militer China melakukan berbagai aktivitas di sekitar Taiwan, termasuk simulasi perang, yang bertujuan untuk menakut-nakuti pihak Taiwan. (des*)