![]() |
Defi Marlitra |
Berdasarkan data yang diperoleh dari guru-guru yang mengajar di kelas, masih banyak di antara peserta didik yang bermasalah dalam keterampilan literasi baca. Pada umumnya peserta didik kurang terampil untuk memahami isi bacaan dan menyampaikan ulang inti sari dari buku yang mereka telah baca.
Di samping itu kebanyakan dari mereka banyak yang tidak mampu untuk tampil di depan teman-temannya ketika diberi tugas presentasi oleh guru mata pelajaran. Pada umumnya ketika melaksanakan tugas presentasi, peserta didik saling lempar tugas dan tanggung jawab. Setelah itu bagi peserta didik yang menyajikan presentasi cenderung hanya membacakan hasil diskusi mereka dengan bahasa yang sangat kaku dan belum menampilkan intonasi suara yang menunjukkan pemahaman yang baik terhadap isi buku yang mereka telah baca.
Selain dari hasil pengamatan terhadap kemampuan literasi peserta didik selama pembelajaran, hasil assesmen nasional SMP Negeri 2 Payakumbuh pada tahun 2023 khususnya kompetensi minimum literasi peserta didik menunjukkan hasil yang belum maksimal dengan perolehan skor 77,27 (kategori baik).
Berpedoman pada hasil pengamatan mengenai keterampilan literasi peserta didik dan nilai persentase kompetensi minimum literasi baca SMP Negeri 2 Payakumbuh tahun 2023 dapay disimpulkan bahwa minat baca peserta didik di SMP Negeri 2 masih rendah.
Selain dari hasil pengamatan terhadap kemampuan literasi peserta didik selama pembelajaran, hasil assesmen nasional SMP Negeri 2 Payakumbuh pada tahun 2023 khususnya kompetensi minimum literasi peserta didik menunjukkan hasil yang belum maksimal dengan perolehan skor 77,27 (kategori baik).
Berpedoman pada hasil pengamatan mengenai keterampilan literasi peserta didik dan nilai persentase kompetensi minimum literasi baca SMP Negeri 2 Payakumbuh tahun 2023 dapay disimpulkan bahwa minat baca peserta didik di SMP Negeri 2 masih rendah.
Adapun penyebab rendahnya minat baca peserta didik tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya yang masih kurang membudayakan kebiasaan membaca semenjak kecil, selain itu jumlah produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang dan harganya yang tergolong tinggi bagi masyarakat kita yang banyak berada digaris kemiskinan.
Selain itu keberadaan perpustakaan di sekolah juga hanya masih sebagai pelengkap prasarana di lingkungan sekolah.
Berdasarkan data dan fakta di lapangan, maka Kepala SMPN 2 Payakumbuh berinisiatif untuk melahirkan satu program dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi baca tulis peserta didik di SMP Negeri 2 Payakumbuh. Program tersebut diberi nama “Morning News”.
Berdasarkan data dan fakta di lapangan, maka Kepala SMPN 2 Payakumbuh berinisiatif untuk melahirkan satu program dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi baca tulis peserta didik di SMP Negeri 2 Payakumbuh. Program tersebut diberi nama “Morning News”.
Program Morning News adalah satu kegiatan yang menugaskan peserta didik mempresentasikan / menyampaikan inti sari bacaan atau informasi menarik yang mereka peroleh ketika mereka berada diluar sekolah. Program ini diharapkan mampu mengakomodir kesulitan-kesulitan dan atau kendala-kendala yang timbul dalam rangka meningkatkan keterampilan literasi baca tulis peserta didik selama ini. Sebab program ini memberikan kesempatan yang terbuka luas untuk setiap peserta didik dalam menggali informasi dari bahan bacaan apapun yang mereka senangi selama mereka berada di rumah.
Kemudian menarik nilai-nilai positif dari bahan bacaan kesimpulan yang tepat dari bahan bacaan yang informasi positif dan berguna selama mereka bersosialisai dengan masyarakat dan atau menuliskan pengalaman-pengalaman baik yang mereka lewati selama berada di luar sekolah untuk kemudian disampaikan seacara lisan di depan kelas setiap paginya sebelum memulai pelajaran.
Dengan adanya kegiatan Morning News ini peserta didik akan semakin terlatih dalam memahami dan mengolah informasi yang mereka peroleh dari bahan bacaan, berita yang mereka peroleh dari masyarakat atau media online. Selanjutnya kegiatan ini secara otomatis melatih keterampilan menulis mereka. Kegiatan morning news juga melatih keterampilan setiap peserta didik untuk melakukan sebuah presentasi yang bermakna.
Selain itu dengan adanya kegiatan morning news ini secara otomatis akan meningkatkan rasa percaya diri peserta didik untuk tampil di depan umum sebagai pembicara atau sumber sebuah informasi. Selain itu kegiatan ini juga akan melatih setiap peserta didik menjadi insan yang gemar untuk mencari informasi dan menggali kebenaran sebuah berita yang mereka peroleh.
Kegiatan morning news ini merupakan bagian dari program literasi sekolah yang terjadwal dan dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaan serta hasil yang diharapkan.
Adapun pelaksanaan dari kegiatan morning news ini dilakukan secara rutin dan dimasukkan kedalam struktur pelakasaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Payakumbuh. Dimana kegiatan morning news dilakukan dibawah bimbingan guru yang mengajar pada jam pertama di setiap hari selasa sampai kamis di setiap minggunya. Dengan alokasi waktu selama 10 menit sebelum jam pertama pembelajaran dilaksanakan.
Defi Marlitra M.Pd Kepala SMPN 2 Payakumbuh, Selasa (22/10/2024) siang, menyampaikan bahwa Morning News adalah salah satu inovasi di SMPN 2 Payakumbuh.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Morning News ini adalah sebagai berikut :
Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Morning News ini adalah sebagai berikut :
(1) Tahap Sosialisasi, yakni Kepala sekolah melakukan sosialisasi kepada kepada guru mengenai program literasi morning news yang diinisiasi. Sekaligus memberikan pemahaman tentang tatalaksana kegiatan morning news di kelas yang akan dilakukan oleh peserta didik.
(2).Tahap Perencanaan dan Jadwal Pelaksanaan, yakni Kepala sekolah bersama guru bahasa indonesia dan guru bahasa inggris bersama-sama membuat program literasi yang memuat kegiatan morning news, kemudian Kepala sekolah bersama wakil bagian kurikulum menyusun dan mengatur jadwal pelajaran yang mencantumkan jadwal kegiatan Morning News di hari Selasa sampai Kamis setiap minggunya (sebelum pelajaran pertama dimulai).Pelaksanaan morning news dijadwalkan selama 10 menit untuk satu kali pertemuan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis setiap minggunya.
(3). Tahap Pelaksanaan, yakni Setiap guru mengingatkan peserta didik bahwa mereka memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membaca buku (selain buku pelajaran), koran, majalah, ataupun novel ketika berada di luar sekolah. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan inti sari dari buku yang mereka baca pada buku tulis khusus yang diberi nama rangkuman literasi.
(4) Tahap pengamatan, yakni Guru mata pelajaran mengamati isi dan penyajian peserta didik
(5) Tahap tidak lanjut. Yakni Guru mata pelajaran mencatat hal-hal khusus terkait penampilan peserta didik ketika menyampaikan morning news
Pada akhir pembicaraan, Kepala Sekolah yang inovator ini menyampaikan bahwa dari pelaksanaan Morning News di SMPN 2 Payakumbuh, dampak yang diperoleh antara lain adalah sebagai berikut :
(1)Menunjukkan kemajuan yang signifikan terhadap kompetensi minimum literasi baca tulis peserta didik. Terbukti dengan meningkatnya capaian kompetensi minimum literasi baca tulis peserta didik SMP Negeri 2 Payakumbuh pada rapor mutu sekolah yang menunjukkan kenaikan sebesar 11,62 % dari yang sebelumnya 77,27% pada tahun 2023 menjadi 88,89 % pada tahun 2024 ini.
(2) Selanjutnya kegiatan morning news ini menjadikan peserta didik semakin terlatihnya dalam membaca, menulis dan menginformasikan kembali hasil literasi bacanya.(ul)