Kesepakatan pembelian daya antara Constellation Energy dengan Microsoft memungkinkan pembukaan kembali reaktor Unit 1 di Three Mile Island. |
New York - Otoritas regulator nuklir Amerika Serikat (AS), NRC, tengah mempertimbangkan rencana dari Constellation Energy untuk mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island yang sudah lama tidak beroperasi. Rencana ini dibahas dalam rapat umum yang diadakan pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Bulan lalu, Constellation mengumumkan telah menandatangani perjanjian pembelian daya selama 20 tahun dengan Microsoft, memungkinkan reaktor Unit 1 di Three Mile Island dibuka kembali. Perusahaan segera mengajukan permohonan untuk memulihkan lisensi operasional PLTN tersebut.
Mengutip dari Reuters, Constellation juga berupaya memperpanjang masa operasional PLTN ini serta mengusulkan perubahan nama menjadi Crane Clean Energy Center.
Three Mile Island, yang berlokasi di Pennsylvania di Sungai Susquehanna, dikenal karena insiden pelelehan sebagian pada reaktor Unit 2 pada tahun 1979. Unit ini ditutup permanen dan sedang menjalani proses penonaktifan.
Dalam rapat tersebut, anggota NRC meminta detail terkait rencana evakuasi darurat dan kesepakatan komersial dengan Microsoft. NRC juga mendesak Constellation untuk mempercepat proses perizinan penggunaan air untuk PLTN tersebut.
Selain itu, NRC menanyakan dampak pengoperasian kembali Unit 1 terhadap penghentian Unit 2 yang telah dimulai tahun lalu, hampir 45 tahun setelah insiden.
Perusahaan layanan nuklir asal Utah, EnergySolutions, memiliki Unit 2 beserta infrastruktur terkait, sedangkan Constellation memegang Unit 1 dan lahan di lokasi tersebut.
Sebagai catatan, Unit 1 ditutup pada 2019 karena alasan ekonomi, sekitar 15 tahun sebelum izin operasinya berakhir. Saat itu, Constellation menyatakan tidak berencana untuk mengaktifkannya kembali.
Awal tahun ini, Constellation menyelesaikan uji awal pada reaktor dan mengonfirmasi kelayakan teknis dan finansial untuk reaktivasi.
"Kami memahami proses penutupan reaktor ini dan memiliki rencana jelas untuk mengaktifkannya kembali," ujar Manajer PLTN Three Mile Island, Trevor Orth, dalam rapat dengan NRC.
Proyek pemulihan Three Mile Island yang dijadwalkan mulai pada kuartal pertama 2025 ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar 1,6 miliar dolar AS dan melibatkan ribuan pekerja, serta memerlukan modifikasi izin dan lisensi.
Di sisi lain, sejumlah aktivis lokal telah menyatakan penolakan atas rencana ini terkait masalah keselamatan dan lingkungan, termasuk penyimpanan limbah nuklir di lokasi.
Scott Portzline dari Three Mile Island Alert, kelompok pengawas nuklir, mempertanyakan ketersediaan daya cadangan serta mengkritik simulator ruang kendali nuklir yang diusulkan untuk pelatihan.
"Saya memiliki hak konstitusional untuk mengetahui operasional pabrik nuklir ini, dan pihak utilitas harus dapat menjawabnya," kata Portzline dalam rapat tersebut.
Sesuai dengan Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional, NRC diharuskan menyelesaikan evaluasi lingkungan setahun setelah reaktor beroperasi kembali. Pabrik ini juga memerlukan izin lingkungan tambahan, termasuk izin emisi udara dan polusi air. (des*)