Pasukan UNIFIL Tetap di Lebanon Meski Diserang Israel -->

Iklan Muba

Pasukan UNIFIL Tetap di Lebanon Meski Diserang Israel

Sabtu, 12 Oktober 2024
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL)


Jakarta - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menegaskan komitmen mereka untuk tetap bertahan di Lebanon selatan, meskipun mendapat serangan dari tentara Israel. Pernyataan ini disampaikan setelah insiden penembakan yang melukai dua personel UNIFIL.


Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, mengonfirmasi bahwa serangan dari Israel melibatkan peluru tank dan tembakan senjata ringan, yang menyebabkan dua tentara mengalami luka-luka. "Ini mungkin salah satu insiden paling serius yang kita saksikan dalam 12 bulan terakhir," ujar Tenenti dalam wawancaranya yang dikutip dari Reuters. Insiden tersebut terjadi di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah dari Lebanon.


Sebanyak 50 negara telah berkomitmen untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 tentara penjaga perdamaian yang ditempatkan antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai blue line di bagian selatan. "Kami ada di sana karena Dewan Keamanan PBB telah meminta kami untuk berada di sana. Kami akan tetap bertahan hingga situasi tidak memungkinkan lagi bagi kami untuk beroperasi," lanjut Tenenti.


Pada Kamis (10/10), sebuah tank Israel menembaki menara pengawas yang berada di markas utama UNIFIL di Naqoura. Serangan ini melukai dua personel UNIFIL yang berasal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Indonesia mengutuk keras serangan ini, yang dianggap melanggar hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.


Pemerintah Indonesia juga mendesak semua pihak untuk menjamin inviolability, atau larangan mutlak terhadap pelanggaran wilayah PBB, dalam segala situasi dan kondisi. Naqoura sendiri terletak di area netral blue line di Lebanon selatan, di mana pasukan perdamaian PBB ditempatkan berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas keamanan Lebanon.


Saat ini, UNIFIL memiliki sekitar 10.000 personel penjaga perdamaian yang ditempatkan di Lebanon selatan, termasuk 1.200 prajurit TNI. Israel telah mengakui bahwa mereka melancarkan serangan di wilayah Naqoura dengan dalih bahwa milisi Hizbullah beroperasi di dalam dan sekitar area sipil di Lebanon selatan, termasuk di dekat pos-pos UNIFIL.(des*)