Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto bersama General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat |
Jakarta - PT PLN (Persero) tetap berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kali ini, perusahaan listrik negara ini berkontribusi di Merauke, Papua Selatan, dengan menyediakan pasokan listrik untuk lahan pertanian di kawasan Food Estate yang dikelola oleh Kementerian Pertanian dan TNI.
Dengan penerapan sistem pertanian modern, PLN optimis bahwa program ini dapat meningkatkan produksi sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program Electrifying Agriculture (EA), PLN telah menyuplai listrik untuk lahan percontohan seluas 1.058 hektare di Kampung Telaga Sari. Proyek EA ini akan diterapkan di kawasan Food Estate seluas 1 juta hektare di Merauke.
Selain mempersiapkan infrastruktur kelistrikan, PLN juga memberikan bantuan dua unit pompa listrik dengan kapasitas 10 kW dan 7,4 kW kepada para petani. Ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk mendukung kemandirian dan meningkatkan produktivitas petani.
Kepala Kampung Telaga Sari, Riyanto, menyatakan bahwa masyarakat menyambut baik program yang ditawarkan pemerintah melalui PLN. Dia berharap program ini dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membantu kami dengan pompa listrik dan jaringan listrik untuk lahan pertanian. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan hasil pertanian dengan efisiensi waktu dan lainnya," ungkap Riyanto.
Salah satu petani di Kampung Telaga Sari, Slamet, mengatakan bahwa penggunaan pompa listrik dapat mengurangi biaya operasional pertanian. Hal ini disebabkan oleh kesulitan masyarakat dalam mendapatkan BBM dengan jumlah dan harga yang terjangkau.
"Sekarang, para petani di Kampung Telaga Sari bisa memanfaatkan pompa air listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Saya mewakili Petani Telaga Sari mengucapkan terima kasih atas bantuan pompa air listrik dan jaringan listrik dari PLN," jelas Slamet.
Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Kementerian Pertanian RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa penggunaan pompa air listrik diproyeksikan dapat menghemat biaya operasional petani hingga lebih dari 25 persen.
Dengan pasokan listrik yang handal dari program EA PLN, strategi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan masyarakat.
"Target kami, dengan adanya EA, produktivitas petani di Telaga Sari bisa meningkat hingga 50 persen. Ini sejalan dengan target pemerintah menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional. Dengan luas satu juta hektare yang direncanakan, penggunaan pompa listrik tentu akan lebih hemat biaya dibandingkan pompa air berbahan bakar solar," ujar Ahmad.
Dia juga menambahkan bahwa, dibandingkan dengan pompa diesel, penggunaan pompa air listrik di lahan pertanian mampu menghemat biaya operasional hingga lebih dari Rp400 ribu per hektare dengan estimasi pengisian air enam kali dalam tiga bulan. Selain itu, mengairi lahan dengan pompa listrik juga lebih efisien dalam hal waktu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa program EA adalah inovasi PLN untuk mendukung modernisasi sektor pertanian di Indonesia melalui pemanfaatan listrik dalam operasionalnya.
PLN juga telah memastikan bahwa penggunaan alat pertanian modern berbasis listrik lebih murah dan efisien.
"Dari program EA ini, sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan yang beralih ke listrik dalam kegiatannya diharapkan semakin efisien dan produktif. PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga membantu konversi alat dari mesin berbahan bakar minyak (BBM) ke listrik," tambah Darmawan.
Darmawan optimis bahwa program EA ini akan meningkatkan produktivitas petani. Menurutnya, penggunaan pompa air listrik yang terbukti lebih efisien dibandingkan pompa air diesel akan sangat membantu petani ke depan.
"Kami mendorong para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian untuk melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan meningkatkan produktivitas mereka secara signifikan dibandingkan dengan energi fosil," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menyatakan bahwa untuk mendukung program tersebut, PLN juga telah membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang satu kilometer sirkuit yang dipasok oleh sistem Merauke.
Langkah ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daya sebesar 513 kilowatt (kW) pada lahan percontohan tersebut.
"Listrik ini akan digunakan untuk mengairi sawah di Kampung Telaga Sari. Ke depan, PLN akan terus berpartisipasi aktif dalam menyediakan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kelangsungan program ini. Kami berharap dengan masuknya listrik, para petani dapat bekerja lebih cepat dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan mereka," tutup Adi. (des)