![]() |
Foto: robinson dari Pixabay |
Dalam dunia bisnis, kemampuan berbicara di depan umum adalah salah satu keterampilan paling berharga. Pidato tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan informasi tetapi juga alat untuk memengaruhi, menginspirasi, dan memotivasi audiens. Pidato adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh seseorang pada sekelompok orang yang bertujuan memberikan pengarahan atau sambutan. Dalam komunikasi bisnis, terdapat empat jenis pidato yang digunakan berdasarkan tata cara penyampaiannya, yaitu:
1. Pidato Impromtu
Pidato impromptu adalah penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato (disebut orator) langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya.
Dalam hal ini, orator yang dipilih adalah orang yang dianggap mampu dan mengetahui kondisi organisasi atau perusahaan secara mendalam, sehingga tanpa melakukan persiapan, orator mampu memberikan pidato yang berisikan informasi-informasi yang dianggap perlu dan penting untuk disampaikan.
Pidato impromptu adalah penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato (disebut orator) langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya.
Dalam hal ini, orator yang dipilih adalah orang yang dianggap mampu dan mengetahui kondisi organisasi atau perusahaan secara mendalam, sehingga tanpa melakukan persiapan, orator mampu memberikan pidato yang berisikan informasi-informasi yang dianggap perlu dan penting untuk disampaikan.
2. Pidato Manuskrip
Pidato jenis ini disebut juga dengan pidato naskah
karena orator berbicara berdasarkan naskah yang telah disusunnya dari awal
hingga akhir. Bisa dikatakan orator akan “membaca pidato” yang terdapat dalam
naskah. Penyampaian pidato secara manuskrip adalah pilihan
yang tepat apabila orator ingin mengurangi kesalahan yang mungkin timbul saat
berbicara.
3. Pidato Memoriter
Pidato memoriter adalah jenis pidato dimana orator
menghafal naskah pidatonya. Jenis pidato ini dipilih karena orator memiliki
kemampuan yang lebih dalam menghapal naskah pidato dan bisa memilih kata-kata
yang tepat saat hendak berpidato.
4. Pidato Ekstempore
Pidato ekstempore adalah pidato yang disampaikan oleh
orator yang telah berpengalaman. Dalam penyampaiannya, orator dapat
berimprovisasi dan melakukan komunikasi yang lebih dekat dengan audiens.
Pidato ekstempore disampaikan secara lisan dengan
membuat dan membawa catatan kecil yang berisi garis besar (outline) dan
pokok-pokok penunjang saja (supporting points) dari hal-hal yang
dianggap penting untuk disampaikan.
Pidato jenis ini lebih komunikatif karena telah
dipersiapkan sebelumnya dan ketika disampaikan hanya poin penting saja dengan
berbagai penambahan susunan kalimat agar tidak menimbulkan kebosanan audiens
saat orasi dilakukan.
Empat jenis pidato dalam komunikasi bisnis memiliki gaya
pembawaan yang berbeda namun tetap memiliki kelebihan masing-masing dalam
menyampaikan pesan secara efektif. Pemahaman tentang tata cara penyampaian dari
masing-masing jenis pidato memungkinkan pembicara untuk memilih gaya komunikasi
yang tepat, sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Kunci keberhasilan pidato dalam bisnis terletak pada persiapan yang matang, pemahaman terhadap audiens, dan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan. Dengan menguasai keempat jenis pidato ini, profesional bisnis dapat meningkatkan pengaruh mereka dan mencapai tujuan komunikasi dengan lebih efektif.
Kunci keberhasilan pidato dalam bisnis terletak pada persiapan yang matang, pemahaman terhadap audiens, dan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan. Dengan menguasai keempat jenis pidato ini, profesional bisnis dapat meningkatkan pengaruh mereka dan mencapai tujuan komunikasi dengan lebih efektif.
(Adi Arga
Arifnur / Dosen Universitas Andalas)
Editor by:
Andri B.