![]() |
ilustrasi |
Jakarta - Harga minyak mengalami kenaikan sebesar 1% pada Selasa (5/11), didorong oleh kekhawatiran pasar terkait penurunan pasokan akibat Badai Tropis Rafael yang melanda Amerika Serikat.
Menurut Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 45 sen atau 0,6 persen menjadi US$75,53 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 52 sen atau 0,7 persen menjadi US$71,99 per barel.
Badai Tropis Rafael diperkirakan akan melanda kawasan Teluk Meksiko dan diprediksi akan semakin kuat dalam minggu ini.
Sebagai tindakan pencegahan, perusahaan energi di Teluk Meksiko mulai mengevakuasi pekerja dari platform lepas pantai.
Analis memperkirakan badai ini bisa mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel, yang meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai pasokan dan mendorong harga naik.
"Minyak mentah terangkat karena faktor-faktor terkait pasokan dan permintaan, situasi geopolitik, serta ketegangan pemilu, dengan sedikit pengaruh dari perubahan cuaca," ujar Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
Namun, kenaikan harga minyak tersebut terbatas oleh reaksi pasar yang masih menunggu hasil pemilihan presiden AS.
"Hasil pemilihan mungkin tidak akan diketahui dalam beberapa hari, bahkan minggu, dan kemungkinan besar akan ada tantangan terhadap hasilnya," kata Tamas Varga, analis di PVM, sebuah perusahaan pialang dan konsultan yang merupakan bagian dari TP ICAP.(des*)