Komentar |
| Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok perjuangan Palestina, Hamas. |
Jakarta – Pada Sabtu pagi, Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan pemimpin terkemuka Hizbullah, Mohammed Haider, di Beirut, menurut laporan dari Perusahaan Penyiaran Publik Israel.
KAN, lembaga penyiaran Israel, melaporkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk membunuh Haider, seorang tokoh senior dari kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Sumber keamanan Israel yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa Haider adalah sasaran serangan, namun belum ada konfirmasi mengenai apakah dia tewas dalam serangan itu.
Hingga pukul 09.45 pagi waktu setempat, Hizbullah belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini.
Serangan udara Israel itu menargetkan sebuah bangunan di kawasan Basta, pusat kota Beirut. Menurut laporan dari Pertahanan Sipil Lebanon, tim penyelamat telah menemukan 11 jenazah dan merawat 23 orang yang terluka akibat reruntuhan bangunan yang diserang.
Sejak akhir September, Israel telah meluncurkan serangan udara sebagai bagian dari konflik lintas batas dengan Lebanon, dengan alasan untuk menyerang target-target Hizbullah.
Serangan Israel di Lebanon telah mengakibatkan lebih dari 3.600 korban tewas, sementara lebih dari 15.300 orang terluka dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober. Israel juga memperluas konflik dengan serangan darat di Lebanon selatan pada 1 Oktober.(des*)