. |
Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjalin sinergi strategis dengan Kementerian Transmigrasi untuk memanfaatkan tanah telantar guna mendukung program transmigrasi. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
“Kami memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan tanah telantar agar memiliki nilai ekonomi. Kementerian Transmigrasi hadir dengan program yang siap mendatangkan masyarakat untuk memanfaatkan tanah ini. Ini peluang emas untuk bersinergi,” ungkap Nusron Wahid.
Menteri Nusron mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki lahan terindikasi telantar seluas 564.957 hektare, yang tersebar di berbagai provinsi. Tanah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan melalui program transmigrasi, memberikan solusi bagi permasalahan sosial-ekonomi sekaligus meningkatkan produktivitas tanah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan bahwa pemanfaatan tanah telantar tidak hanya mendukung program transmigrasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan membuka akses bagi masyarakat untuk membangun kehidupan yang lebih baik di wilayah-wilayah baru.
“Melalui transmigrasi, tanah-tanah ini akan menjadi area produktif yang mendukung pengembangan ekonomi lokal dan nasional. Kami siap mendampingi masyarakat agar sukses dalam memanfaatkan lahan tersebut,” ujar Iftitah.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah awal dalam memaksimalkan penggunaan lahan, tetapi juga menjadi model bagi kerja sama lintas kementerian dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.(*)