Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Rusia, Korsel Cemas -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Rusia, Korsel Cemas

Senin, 11 November 2024

ilustrasi



Jakarta - Korea Utara belakangan menjadi sorotan setelah muncul laporan bahwa mereka mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk terlibat dalam konflik di Ukraina. Amerika Serikat menuduh Korea Utara mengirim sekitar 10.000 personel ke Rusia, dengan sebagian dari mereka sudah berada dekat perbatasan Rusia-Ukraina.


Tindakan ini memicu kemarahan dan kekhawatiran besar di Korea Selatan (Korsel).


Pengiriman pasukan Korut ke Rusia semakin memperburuk ketegangan yang sudah memanas di Semenanjung Korea. Lantas, apa dampaknya jika pasukan tersebut tidak ditarik dan situasi ini terus berlanjut?


Pakar hubungan internasional dari Universitas Nasional Seoul, Sheen Seong Ho, mengatakan bahwa pengiriman pasukan tersebut menimbulkan kekhawatiran global.


"Dari perspektif Korea Selatan, ini adalah hal yang sangat buruk. Hubungan Korea Utara dengan Rusia akan menciptakan dinamika baru di Semenanjung Korea," ujar Sheen saat diwawancarai mengenai dampak pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia pada Jumat (8/11).


Komentar Sheen disampaikan dalam sebuah workshop yang diselenggarakan oleh Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia di Le Meridien Hotel, Jakarta.


Sheen menambahkan bahwa hubungan Korea Selatan dengan Rusia setelah invasi Ukraina terjalin harmonis. Namun, pada saat yang sama, hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara semakin memburuk.


Menurut Sheen, kondisi seperti ini justru memperkuat hubungan antara Rusia dan Korea Utara.


Pada bulan September lalu, Rusia dan Korea Utara menandatangani pakta pertahanan yang disebut "kemitraan strategis komprehensif." Perjanjian ini mencakup klausul tentang pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.


Banyak pengamat berpendapat bahwa perjanjian tersebut semakin mempererat hubungan antara Rusia dan Korea Utara, yang tentunya menambah kekhawatiran Korea Selatan.


Korea Selatan dan Jepang terus mengawasi pergerakan Korea Utara dan menyatakan bahwa kesepakatan tersebut akan berdampak pada kawasan.


Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, juga menyebut tindakan Korea Utara dapat mengancam keamanan global dan bahkan mempertimbangkan untuk mengirimkan senjata ke Ukraina.


Dalam kesempatan tersebut, Sheen mengomentari pernyataan Yoon mengenai kemungkinan pengiriman senjata dari Korea Selatan ke Ukraina.


Sebagai sekutu dekat Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik, Korea Selatan telah memberikan bantuan militer ke Ukraina dan mendukung sanksi terhadap Rusia.


Sheen menilai bahwa jika Korea Selatan benar-benar mengirimkan senjata ke Ukraina, hal tersebut akan memperburuk situasi di Semenanjung Korea dan hubungan dengan Rusia.


"Ini bisa menciptakan ketegangan baru antara Rusia dan Korea Selatan," katanya.


Sheen juga menyebutkan bahwa pernyataan Yoon tentang pengiriman senjata mendapat penolakan dari sebagian warga Korea Selatan dan oposisi.


Hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintah Korea Selatan menyusul pernyataan Yoon.


"Saya rasa kita perlu menunggu dan melihat apa yang akan benar-benar terjadi," ujar Sheen.(des*)