![]() |
Ilustrasi pesawat British Airways. |
Jakarta - Seorang penumpang wanita asal Indonesia mengungkapkan bahwa perjalanan udara bersama British Airways (BA) merupakan "pengalaman terburuk dalam hidupnya." Hal ini disebabkan oleh sejumlah masalah yang dia alami selama penerbangan, termasuk insiden monitor yang jatuh dan kursi yang sangat tidak nyaman.
Wanita bernama Sari Sumaryono (41) ini terbang bersama putranya dari Kepulauan Cayman, wilayah seberang laut Inggris, menuju Indonesia. Perjalanan tersebut berlangsung selama 40 jam, dengan transit di London, Inggris, dan Hong Kong. Sari berencana bertemu suaminya, Djurre Woudstra, yang bekerja di Hong Kong setelah mereka bertemu di sana.
Sesampainya di bandara, Sari terkejut karena tidak menemukan reservasi tempat duduk untuk putranya. Akibatnya, terjadi penundaan check-in selama dua jam. Ia menyalahkan BA atas kegagalan mereka menghubungkan penerbangan tersebut dengan rencana perjalanan berikutnya.
Selama penerbangan dari London menuju Hong Kong, Sari mengeluh karena kursinya rusak. Kursinya tidak bisa direbahkan, tidak ada monitor yang berfungsi, dan pengisi daya USB juga tidak bisa dipakai. Selain itu, ia juga mengalami cedera setelah monitor di kabin jatuh menimpanya.
Sari membagikan gambar tubuhnya yang dipenuhi memar setelah kejadian tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak akan terbang dengan British Airways lagi. "Saya sangat terkejut. Saya sudah sering bepergian, tapi ini adalah perlakuan terburuk yang pernah saya terima," ujarnya.
Perjalanan ini sebenarnya sangat penting bagi Sari, karena ini adalah kunjungannya pertama kali ke Indonesia setelah ayahnya meninggal dunia awal tahun ini.
Selain masalah fisik, Sari juga mengeluhkan perlakuan buruk selama penerbangan. "Lampu panggilan saya sering diabaikan. Saya tidak bisa begitu saja menyerahkan anak saya kepada orang asing," keluhnya. "Ketika saya mengeluh kepada awak kabin, jawabannya adalah 'kenapa kamu tidak meminta bantuan suamimu?' padahal pria itu bukan suami saya."
Sari melanjutkan bahwa kursi yang tidak bisa direbahkan membuat punggungnya sangat sakit dan mengakibatkan memar di lengan belakangnya. Saya memberi tahu mereka bahwa kursi saya tidak bisa direbahkan, tapi tidak ada yang datang untuk membantu.
Karena pengalaman yang sangat tidak mengenakkan ini, Sari menyatakan bahwa ia tidak akan memilih British Airways lagi jika memiliki pilihan lain. Namun, sayangnya, BA adalah satu-satunya maskapai yang terbang langsung dari Kepulauan Cayman ke London. Itu sangat menyakitkan," tambahnya.
Bahkan saya tidak ingin musuh saya mengalami hal ini," tutupnya.
Pihak British Airways menyampaikan permintaan maaf atas pengalaman yang dialami oleh Sari dan mengatakan bahwa mereka akan segera menghubungi pelanggan untuk memperbaiki keadaan.(BY)