Komentar |
| ilustrasi |
Jakarta - Pertamina menutup empat SPBU di Yogyakarta sebagai tindakan tegas terhadap pelanggaran yang merugikan konsumen. Keempat SPBU ini sedang dalam proses investigasi terkait kecurangan dan pelanggaran aturan yang ditemukan dalam sidak yang dilakukan pada Selasa (12/11) oleh tim PT Pertamina Patra Niaga.
Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak akan mentolerir SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
"Satu SPBU di Yogyakarta telah kami tutup operasionalnya karena terbukti melakukan kecurangan, sementara tiga SPBU lainnya masih dalam investigasi," jelas Heppy dalam pernyataan resmi yang dikutip pada Rabu (20/11).
Sidak tersebut melibatkan tim dari Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan dan dinas setempat. Berbagai uji seperti tera dan uji densitas dilakukan untuk memastikan kualitas dan kuantitas bahan bakar sesuai dengan standar Pertamina Patra Niaga.
Heppy menjelaskan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari persiapan Satgas Nataru dan upaya pemantauan kondisi SPBU di seluruh Indonesia. Sidak ini akan diperluas ke wilayah lain yang berpotensi mengalami peningkatan kebutuhan BBM saat Nataru.
Selama proses investigasi atau pemberian sanksi terhadap SPBU, Pertamina Patra Niaga akan memastikan SPBU lain di sekitar area tersebut dapat memenuhi kebutuhan BBM masyarakat.
"Masyarakat dapat melaporkan jika menemukan kecurangan atau keluhan terkait layanan ke Pertamina Call Center (PCC) 135," tambah Heppy. (des*)