Transisi Energi |
Jakarta - Indonesia memiliki cadangan gas alam yang melimpah, menjadikannya sebagai energi transisi utama sebelum penggunaan penuh energi terbarukan. Permintaan gas diperkirakan terus meningkat seiring pentingnya peralihan dari bahan bakar fosil menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Pembangunan infrastruktur midstream dan downstream LNG menjadi prioritas PLN untuk menggantikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan gas alam. Langkah ini mendukung target penyediaan energi yang lebih efisien dan rendah emisi.
PLN EPI juga berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.
Melalui cofiring biomassa, PLN EPI berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,32 juta ton CO2 dengan memproduksi energi hijau sebesar 1,201 juta MWh. Selama periode 2020-2024, penggunaan biomassa mencapai 3 juta ton, yang menekan emisi karbon hingga 3,2 juta ton CO2. PLN EPI berencana meningkatkan upaya ini guna mempercepat transisi energi.
Dalam acara Electricity Connect 2024 yang digelar oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) di Jakarta Convention Center pada 20-22 November 2024, PLN EPI memamerkan kemajuan transisi energi melalui infrastruktur LNG dan pemanfaatan cofiring biomassa.
PLN EPI bersama anak perusahaannya, seperti PLN Batubara Niaga, Pelayaran Bahtera Adhiguna, dan PLN Energi Gas, menampilkan langkah-langkah konkret menuju realisasi transisi energi menuju NZE 2060.(BY)