Komentar |
| Serangan pasukan Israel ke Lebanon kembali mengenai pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL |
Jakarta - Israel kembali melancarkan serangan ke Lebanon yang berdampak pada pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL. Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (7/11/2024), lima personel UNIFIL mengalami luka-luka.
Menurut pernyataan UNIFIL, serangan drone Israel menghantam konvoi mereka di sekitar Kota Sidon (Saida), yang berada di wilayah selatan Lebanon.
"Konvoi UNIFIL yang membawa personel penjaga perdamaian baru menuju Lebanon selatan sedang melewati Saida ketika serangan drone terjadi di dekat mereka. Lima personel penjaga perdamaian mengalami luka ringan dan telah menerima perawatan dari Palang Merah Lebanon di lokasi," demikian bunyi pernyataan yang dikutip dari Sputnik, Jumat (8/11/2024).
Seluruh personel UNIFIL tetap siap melanjutkan tugas mereka.
PBB juga mengingatkan semua pihak yang terlibat konflik untuk mematuhi hukum internasional dan menghindari tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil.
PBB mendesak agar Israel dan Hizbullah menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi dan menghindari kekerasan.
Tentara Nasional Lebanon menyebut bahwa drone Israel turut menyerang sebuah kendaraan di pos pemeriksaan di Sidon. Serangan tersebut menewaskan tiga warga sipil dalam kendaraan dan melukai empat personel UNIFIL yang berada di kendaraan patroli di dekatnya. Namun, UNIFIL kemudian mengonfirmasi bahwa lima personelnya mengalami luka-luka.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan. Perlawanan sengit dari pejuang Hizbullah menghalangi pasukan Israel untuk masuk lebih jauh ke wilayah Lebanon.
Pertempuran darat antara pasukan Hizbullah dan Israel semakin sering terjadi di wilayah selatan Lebanon.
Di sisi lain, Hizbullah juga semakin intens melancarkan serangan roket dan drone ke Israel. Pada Kamis kemarin, 130 roket ditembakkan ke Israel dan mengenai beberapa pangkalan militer di wilayah tersebut.(des*)