. |
Sijunjung, fajarsumbar.com – Guna mempersiapkan dan menguji pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sijunjung menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang. Simulasi tersebut diadakan di Gedung Pancasila Muaro, Rabu 13 November 2024.
Setidaknya ada 324 pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 menjadi peserta simulasi, dimana para peserta ini akan melakukan pencoblosan. Ada 2 surat suara yaitu, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024.
Hadir kesempatan itu,Pjs Bupati Sijunjung, Maifrizon, Forkopimda, Komisioner KPU, Bayu Agung Perdana, Ria Meilani dan Susila Andika, Ketua Bawaslu Sijunjung, Gusni Fajri serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, Bayu Agung Perdana, menyebut simulasi itu dilakukan secara “Riil’ atau sebenarnya seperti pada Pilkada 2024 nantinya.
“Simulasi ini kita lakukan senyatanya atau rill agar dalam Pilkada nanti dapat digunakan sebagai pedoman bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Selain itu juga sebagai uji coba kesiapan mereka,” tuturnya.
Ia juga mengatakan tujuan utama dari simulasi itu adalah untuk mengetahui estimasi waktu proses pemungutan suara.
“Kami ingin mengetahui berapa lama proses pemungutan suara, mulai dari pendaftaran pemilih sampai dengan memasukkan jari ke dalam tinta. Dari simulasi tersebut juga bisa diketahui sisi mana yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pemungutan suara,” kata Bayu.
Ia menambahkan, simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara itu dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Bahkan, pemilih yang diundang pun sebagian besar diambil dari daftar pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 tersebut.
“(Simulasi) pemungutan suara ini kami buat seaslinya. Tidak dibuat-buat. Jumlah pemilih di TPS 12 ini ada 324 pemilih. Itu sudah termasuk pemilih di DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus),” ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya melibatkan pemilih dari semua jenjang usia, juga menghadirkan pemilih berkebutuhan khusus atau disabilitas.
“Dalam simulasi ini kami melibatkan pemilih disabilitas. Dari TPS ini ada juga pemilih disabilitas. Jadi kami menghadirkan semua pemilih, dari yang muda sampai lansia,” tutur Bayu.
Ia berharap melalui simulasi tersebut, KPU Sijunjung bisa memitigasi hal-hal yang perlu dipahami oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Ada enam tahapan yang kami simulasikan. Persiapan pemungutan suara, pemungutan suara, kemudian pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan suara, pelaksanaan penghitungan suara, dan tentu saja teknologi terbaru dari Pemilu 2024 adalah penggunaan Sirekap,” urainya.
Sementara, Pjs Bupati Sijunjung, Maifrizon mengapresiasi atas simulasi dalam pemungutan dan penghitungan suara menjelang Pilkada serentak 2024.
“Dengan simulasi ini diharapkan Pilkada tahun 2024 di Kabupaten Sijunjung dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan demokratis,” ujarnya.
Maifrizon berharap melalui simulasi pemungutan dan penghitungan suara tersebut bisa memberikan pemahaman tentang tata cara yang benar dilakukan saat pemilihan.
“Mudah-mudahan angka partisipasi masyarakat mengunakan hak pilihnya meningkat dan memilih pemimpin sesuai dengan keinginan masyarakat,” tukasnya. (*)