Membumikan Kendaraan Listrik hingga Desa, Begini Strateginya |
Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, berharap kendaraan listrik dapat digunakan hingga ke pelosok desa. Pasalnya, saat ini kendaraan ramah lingkungan tersebut masih didominasi pengguna dari kalangan menengah ke atas.
Pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk kendaraan listrik guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Moeldoko menginginkan agar para petani di desa juga dapat menikmati manfaat dari kendaraan listrik, sehingga teknologi ini dapat diterapkan lebih luas.
Dua Langkah Strategis
Untuk mewujudkan harapannya, Moeldoko mengungkapkan ada dua langkah strategis yang harus diambil.
1. Diskusi dengan Produsen
Langkah pertama adalah berdiskusi dengan produsen kendaraan listrik untuk menentukan model dan harga jual yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya petani. Moeldoko menyebut pihaknya sudah beberapa kali berdialog dengan industri mobil listrik, terutama produsen asal Cina, untuk memberikan gambaran pasar di Indonesia.
"Kami memberikan masukan kepada mereka tentang proyeksi pasar. Misalnya, Anda perlu membuat kendaraan yang terjangkau oleh petani, dengan kapasitas muatan yang besar dan efisien. Ini sudah kami sampaikan beberapa kali," jelas Moeldoko.
2. Strategi Komunikasi yang Menjangkau Seluruh Lapisan
Langkah kedua adalah membangun strategi komunikasi yang menyasar hingga lapisan masyarakat terbawah. Moeldoko menekankan pentingnya berbicara tidak hanya dengan kalangan akademisi atau masyarakat kelas menengah, tetapi juga dengan komunitas yang memiliki keterbatasan akses terhadap kendaraan listrik.
"Penting untuk mencari cara agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh semua lapisan, mulai dari atas hingga ke bawah," tegasnya.
Melalui langkah-langkah tersebut, Moeldoko optimis penggunaan kendaraan listrik dapat meluas dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di desa.(BY)