Salah satu kondisi jembatan yang putus akibat banjir dan longsor di Sukabumi. |
Jakarta - Sebanyak 10 jembatan putus akibat banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (3/12/2024). Data ini diperoleh dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (6/12/2024).
Akibat kejadian ini, sejumlah daerah terisolasi karena jalan-jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Simpenan, di mana jembatan yang menjadi penghubung aktivitas warga rusak parah setelah material terbawa arus banjir.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, yang mengunjungi lokasi, menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan jembatan darurat.
“Kami akan mempelajari jembatan mana saja yang rusak dan perlu dibangun agar bisa membantu lokasi lain,” kata Lukmansyah, Jumat (6/12/2024).
Dia juga menambahkan bahwa jembatan bailey akan segera dipasang dengan dukungan dari Kementerian PUPR dan Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah distribusi bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan oleh warga terdampak.
Sementara itu, berdasarkan data kaji cepat pada Kamis (5/12) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi dua orang. Korban berasal dari Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, dengan nama Aden Dafa dan Ade Wahyu.
Selain itu, masih terdapat enam orang yang dinyatakan hilang. Rinciannya adalah dua orang dari Kecamatan Tegalbuleud, satu dari Kecamatan Pabuaran, satu dari Kecamatan Gegerbitung, dan dua dari Kecamatan Simpenan. Peristiwa ini juga merusak hunian warga, dengan 216 rumah tercatat rusak.(des*)