110 Juta Orang Diprediksi Mudik dan Liburan Nataru 2024 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

110 Juta Orang Diprediksi Mudik dan Liburan Nataru 2024

Kamis, 05 Desember 2024

ilustrasi

Jakarta - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah semakin dekat. Diperkirakan sekitar 110 juta orang akan melakukan perjalanan dan mudik pada akhir tahun ini.


Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (4/12/2024).


Aan menyatakan bahwa diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru tahun ini. Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 2,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu.


Menurutnya, 110 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan atau mudik. Angka tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan untuk periode liburan Natal dan Tahun Baru 2024-2025.


"Pada tahun 2023, jumlahnya sekitar 107 juta, dan tahun ini diperkirakan akan mencapai 110 juta atau sekitar 39,30 persen dari masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan selama libur Nataru," ujarnya.


"Peningkatan pergerakan ini mencapai 2,82 persen dibandingkan survei Nataru 2023-2024," tambahnya.


Aan juga menyebutkan bahwa daerah asal pergerakan terbanyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Sementara itu, tujuan utama perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Sumatera Utara.


"Tahun lalu, Jawa Timur menjadi daerah tujuan terbanyak, dan tahun ini masih sama. Selain itu, ada Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Sumatera Utara," katanya.


Aan juga menjelaskan bahwa moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat adalah mobil pribadi. Sedangkan, pesawat menjadi pilihan moda transportasi dengan angka terendah.


"Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan mobil pribadi, sekitar 36,7 persen, diikuti dengan sepeda motor 17,71 persen, bus 15,04 persen, kereta api 12,8 persen, dan pesawat 8,85 persen," tutupnya. (des*)