Kelor dan telur disiapkan untuk jadi pengganti susu dalam menu makan bergizi gratis (MBG). |
Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa tidak semua anak yang mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mendapatkan susu dalam menu mereka. Sebagai alternatif, susu akan digantikan dengan telur dan daun kelor.
"[Menu susu] bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dari kelor," kata Dadan usai menghadiri Rakortas CPP 2025, Senin (23/12).
Tanaman ini mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dapat membantu mengatasi kekurangan gizi, meredakan peradangan, serta memiliki manfaat kesehatan lainnya, termasuk mengobati asma, diabetes, dan meningkatkan produksi ASI.
Namun, pertanyaan muncul: apakah kelor mampu menggantikan peran susu dalam memenuhi kebutuhan kalsium anak-anak Indonesia?
Pendapat Ahli Gizi
Dokter spesialis gizi, Inge Permadi, menjelaskan bahwa meskipun susu adalah sumber kalsium yang sangat baik, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat. Namun, ia menekankan perlunya penelitian lebih lanjut terkait seberapa baik kalsium dari daun kelor dapat diserap oleh tubuh.
"Mungkin daun kelor mengandung kalsium, tetapi apakah tubuh dapat menyerapnya dengan baik? Ini perlu dipastikan lebih lanjut," kata Inge saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/12).
Menurut data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), daun kelor kering memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi, bahkan hingga 17 kali lipat lebih banyak dibandingkan susu sapi per 100 gram. Namun, Inge mengingatkan bahwa kalsium pada susu masih lebih mudah diserap tubuh.
Kombinasi dengan Telur
Pemerintah berencana mengombinasikan daun kelor dengan telur sebagai pengganti susu dalam menu MBG. Inge menilai telur adalah alternatif yang lebih seimbang sebagai pengganti susu.
"Telur merupakan pilihan yang cukup ideal sebagai pengganti susu, karena kandungan proteinnya yang tinggi," ujar Inge.
Meskipun daun kelor relatif aman untuk dikonsumsi anak-anak dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, Inge menegaskan bahwa sumber protein dan kalsium lain, seperti kacang-kacangan, juga penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak secara menyeluruh.(BY)