Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, Pemuda Durian Gadang Giat Latihan Pidato Adat Minangkabau -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, Pemuda Durian Gadang Giat Latihan Pidato Adat Minangkabau

Minggu, 29 Desember 2024
Kegiatan Anak Muda ikuti Latihan pidato Adat Minangkabau sekali seminggu di Durian Gadang, Nagari Sikucua Tengah, V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman




Kampung Dalam - Kegiatan rutin belajar pidato adat Minangkabau kembali digelar di Masjid Taqwa, Durian Gadang, Nagari Sikucua Tengah, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman, pada setiap Sabtu malam.


Adek Setiawan kepada awak media fajarsumbar.com di salah satu Pojok Warkop, Balai Kampung Dalam, Minggu siang (29/12/2024), mengatakan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun sejak awal 2023 dan terus menarik perhatian masyarakat setempat. "Peserta yang mengikutinya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan tujuan untuk melestarikan seni pidato adat Minangkabau yang kaya makna" tutur Adek panggilan akrabnya.


Menurut dia, peserta yang aktif sekitar 15 orang dan terbuka untuk umum dengan tidak dipungut biaya. Peserta dibimbing langsung oleh Candra, seorang guru yang merupakan mantan Wali Korong Talau. "Guru yang mengajar mendapatkan insentif yang bersumber dari Alokasi Dana Nagari (ADN), pada setiap bulan yang disetarakan dengan insentif guru TPSQ/TPQ di Nagari Sikucua Tengah," ungkap Adek Setiawan.


Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Ninik Mamak, Cerdik Pandai, juga Jenrial, anggota Bamus Nagari Sikucua Tengah. Mereka menilai pidato adat Minangkabau memiliki nilai yang sangat penting, baik untuk acara adat maupun untuk kehidupan sosial masyarakat. "Pidato adat ini sangat berguna bagi laki-laki Minang, baik yang menjadi mamak maupun yang menjadi orang sumando," kata Adek Setiawan.


Diketahui, Pidato adat Minangkabau sering disampaikan dalam acara-acara formal seperti pernikahan, pengangkatan penghulu, dan acara kematian. Menyampaikan pidato adat dengan baik memerlukan keterampilan berbicara yang tidak hanya mengedepankan intonasi, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap kata-katanya. "Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sangat relevan untuk masyarakat Minangkabau, khususnya generasi muda," tutur Adek.


Adat Minangkabau sendiri merupakan sistem peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat. Adat ini juga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan hukum negara dan menciptakan struktur sosial yang harmonis dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. "Dengan pelatihan pidato adat, diharapkan generasi penerus dapat memahami dan melestarikan nilai-nilai luhur tersebut," tegas Adek Setiawan yang pernah Ketua Pemuda Nagari setempat.


Menurut Adek Setiawan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan serta menggali lebih dalam lagi seni dan budaya daerah Minangkabau, yang merupakan salah satu aset kebudayaan nasional.


Beliau juga menambahkan bahwa pidato adat Minangkabau memiliki banyak tujuan, antara lain sebagai alat komunikasi dalam berbagai acara adat, serta bagian dari kesusasteraan Minangkabau yang tak kalah pentingnya, seperti pantun dan kaba.


Selain itu, sambungnya, pidato adat Minangkabau juga mempresentasikan nilai-nilai budaya yang mendalam, seperti kerendahan hati, penghargaan terhadap orang lain, musyawarah, ketelitian, kecermatan, ketaatan, dan kepatuhan terhadap adat. "Semua nilai ini menjadi cermin bagi kehidupan sosial masyarakat Minangkabau yang masih kental dengan tradisi dan norma-norma adat yang dijunjung tinggi," ulas Adek Setiawan yang telah fasih dan lugas dengan pepatah dan petitihnya.(saco).