4 cara mengelola keuangan yang dibenci gen Z |
Jakarta - Generasi milenial dan Gen Z sering kali menghadapi tantangan keuangan yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Vivian Tu, seorang mantan profesional Wall Street yang kini dikenal sebagai "sahabat kaya" di TikTok melalui akun @yourrichbff, berbagi pandangannya tentang pengelolaan keuangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Vivian menyadari bahwa banyak saran keuangan tradisional kini dianggap ketinggalan zaman dan kurang relevan dengan kondisi ekonomi saat ini. Berikut adalah beberapa saran kuno yang menurutnya tidak lagi disukai oleh milenial dan Gen Z, seperti dilansir dari Business Insider, Sabtu (28/12/2024):
1. Memiliki Lebih dari Satu Pekerjaan
Generasi muda sering kali disarankan untuk mengambil pekerjaan tambahan guna menutupi kebutuhan finansial mereka. Namun, Vivian menilai saran ini kurang realistis, terutama mengingat tingginya biaya hidup saat ini, seperti biaya pendidikan yang melonjak drastis.
"Sekarang, Anda harus membayar jutaan hanya untuk masuk universitas," kata Vivian.
Menurutnya, solusi seperti pekerjaan tambahan tidak cukup mengatasi masalah ekonomi yang lebih besar.
2. Berhenti Makan di Luar untuk Hemat Uang
Saran untuk mengurangi makan di luar kerap dianggap solusi hemat. Namun, Vivian menilai saran ini tidak praktis bagi banyak anak muda.
Meski beberapa orang muda dapat memangkas biaya makan di luar, saran ini tidak selalu relevan dengan gaya hidup dan kebutuhan ekonomi mereka.
3. Setia pada Satu Perusahaan
Kesetiaan pada satu perusahaan dulunya dianggap hal yang baik. Namun, milenial dan Gen Z lebih memilih berpindah pekerjaan untuk mendapatkan gaji yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik.
"Kesetiaan tidak dihargai. Jika Anda bertahan terlalu lama di satu tempat kerja, Anda bisa kehilangan potensi penghasilan besar," jelas Vivian.
4. Semua Utang Itu Buruk
Generasi sebelumnya sering menanamkan bahwa utang adalah sesuatu yang harus dihindari. Namun, Vivian percaya bahwa tidak semua utang itu buruk, terutama jika digunakan untuk investasi seperti pendidikan atau bisnis.
"Utang adalah alat. Generasi muda perlu memahami cara menggunakannya dengan bijak," katanya. Bahkan, orang kaya sering memanfaatkan utang, seperti hipotek, untuk membangun kekayaan.
Pendekatan Keuangan yang Lebih Realistis
Dengan pandangannya yang lebih relevan terhadap tantangan zaman sekarang, Vivian berharap generasi muda dapat mengelola keuangan mereka dengan bijak dan membangun kekayaan jangka panjang tanpa terikat pada saran kuno yang tidak lagi sesuai.(BY)