Warga Pekon Way Tiyas, Kabupaten Pesisir Barat menandu pasien menyeberangi muara sungai untuk mencapai puskesmas di Kecamatan Bengkunat. |
Lampung - Sejumlah warga Pekon (Desa) Way Tiyas, Kecamatan Pesisir Barat, Lampung, berjuang melawan ombak di tengah cuaca buruk untuk membawa seorang wanita yang baru melahirkan ke Puskesmas Bengkunat. Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @mamak_zii pada Rabu (4/12/2024).
Akun tersebut menjelaskan bahwa video tersebut merekam detik-detik warga yang menandu seorang wanita dari daerah terpencil menuju puskesmas. Dalam video berdurasi 1 menit 15 detik, tampak warga menggunakan tandu sederhana yang terbuat dari kain sarung dan bambu untuk membawa wanita tersebut. Mereka melintasi muara sungai dan menyusuri pantai, diterjang ombak meski cuaca buruk dan hujan deras.
Kendati air mulai naik dan hujan deras, warga tetap bergotong royong dengan semangat. Kepala Pekon Way Haru, Dian Setiawan, membenarkan bahwa video itu menunjukkan warga Pekon Way Tiyas. Way Haru sendiri merupakan desa tetangga dari Way Tiyas.
Dian menjelaskan bahwa wanita tersebut, Amisyah (32), harus segera dibawa ke Puskesmas Bengkunat karena mengalami komplikasi setelah melahirkan. "Ari-ari belum keluar, jadi harus segera mendapatkan perawatan medis," ujarnya saat dihubungi, Rabu (4/12/2024). Kini, Amisyah telah dirawat di RS Mitra Husada, Kabupaten Pringsewu.
Dian juga mengungkapkan bahwa Amisyah harus dibawa melewati ombak laut karena akses menuju desa sangat sulit dilalui kendaraan. Untuk mencapai desa tersebut, warga harus melewati jalan tanah yang licin dan menjadi lumpur saat hujan, kemudian menyeberangi muara sungai dan menyusuri tepi pantai. "Di desa kami (Way Haru) juga pernah kejadian serupa, pasien harus ditandu agar bisa sampai ke fasilitas kesehatan," tambah Dian.
Dian berharap pemerintah dan gubernur Lampung yang baru terpilih dapat memperhatikan kesulitan yang dihadapi masyarakat di daerah terpencil ini. Terdapat empat desa yang terletak di kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal), yaitu Pekon Way Haru, Pekon Bandar Dalam, Pekon Way Tiyas, dan Pekon Siring Gading. Untuk mencapai desa-desa tersebut, harus melalui jalan tanah di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yang sulit dijangkau kendaraan. Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Pekon Way Tiyas, Margono, belum memberikan tanggapan melalui telepon atau pesan WhatsApp.(des*)