Bengkulu Akan Ganti Nama Jadi Bumi Merah Putih -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Bengkulu Akan Ganti Nama Jadi Bumi Merah Putih

Jumat, 31 Januari 2025

Bunga Rafflesia arnoldii di Bengkulu.


Bengkulu – Provinsi Bengkulu yang selama ini dikenal dengan julukan Bumi Rafflesia akan mengganti namanya menjadi Bumi Merah Putih. Usulan ini datang dari Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UIN FAS) Bengkulu dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, yang menganggap hal ini sejalan dengan visi Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan.


Perubahan nama ini diusulkan karena 'Rafflesia' berasal dari nama Gubernur Jenderal Bengkulu pada masa penjajahan Belanda, Sir Thomas Stamford Raffles. Nama tersebut kemudian digunakan untuk bunga Rafflesia arnoldii yang ditemukan di Bengkulu.


Rektor UIN FAS berpendapat bahwa penggunaan nama Rafflesia memiliki kaitan dengan masa penjajahan dan tidak mencerminkan nilai-nilai lokal yang ada di Bengkulu. Oleh karena itu, nama 'Bumi Merah Putih' diusulkan untuk menggantikan julukan tersebut. Nama Merah Putih diambil dari simbol bendera Indonesia, yang melambangkan nasionalisme dan semangat perjuangan.


Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Haryadi, mengatakan bahwa ide untuk mengganti nama Bengkulu dengan Bumi Merah Putih juga pernah disampaikan oleh Gubernur terpilih Helmi Hasan."Nama ini akan memperkuat identitas Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih," ujar Haryadi.


Haryadi menambahkan bahwa nama Bumi Merah Putih erat kaitannya dengan sejarah pendirian Provinsi Bengkulu dan perjuangan Ibu Fatmawati Soekarno, putri terbaik Bengkulu, yang berperan penting dalam menjahit bendera Merah Putih sebagai simbol negara.


“Ini menjadi alasan yang kuat bagi kami untuk mendukung perubahan nama menjadi Bumi Merah Putih,” jelas Haryadi.


Sementara itu, Gubernur terpilih Helmi Hasan menekankan bahwa perubahan julukan ini diharapkan dapat memberi energi positif bagi kemajuan dan daya saing Bengkulu di masa depan. Ia menjelaskan bahwa simbol Rafflesia yang selama ini digunakan tidak lagi relevan karena dikaitkan dengan masa penjajahan. Sebaliknya, Bumi Merah Putih lebih mencerminkan semangat perjuangan dan kebanggaan masyarakat Bengkulu.


Helmi juga membandingkan perubahan nama ini dengan perubahan yang pernah terjadi di daerah lain. Contohnya, pada tahun 1527-1619, Sunda Kelapa berubah menjadi Jayakarta, dan pada 1619 nama itu diganti menjadi Batavia. Nama Batavia dipertahankan selama lebih dari 300 tahun sebelum akhirnya diganti menjadi Jakarta pada tahun 1942.


"Begitu juga dengan Papua, yang sebelumnya bernama Nugini Belanda dan diganti menjadi Irian oleh Soekarno. Pergantian nama Bumi Rafflesia menjadi Bumi Merah Putih sangat sesuai dengan semangat kebangsaan kita," kata Helmi.


Dengan perubahan nama ini, diharapkan Bengkulu dapat memperkuat identitasnya dan melangkah ke masa depan dengan semangat baru.(des*)