![]() |
Gubernur Buya Mahyeldi bersama Pengurus Persambi Sumbar yang baru priode 2024-2028 di Auditorium, Padang, Sabtu 25 Januari 2025 |
Padang - Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansharullah, menghadiri pelantikan Pengurus Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Provinsi Sumbar periode 2024-2028 di Auditorium Gubernuran Sumbar pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persambi, Krisna Bayu. Dalam periode empat tahun mendatang, Persambi Provinsi Sumbar akan dipimpin oleh Drs. Nurfirman Wansyah, MM, Apt.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi mengingatkan pentingnya perencanaan program kerja yang matang serta sinergi dengan berbagai pihak terkait untuk kemajuan organisasi.
"Pembinaan atlet usia muda harus tetap menjadi prioritas. Selain itu, sinergitas dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Pemerintah Daerah juga perlu segera terjalin," ujar Gubernur Mahyeldi.
Mahyeldi berharap bahwa di bawah kepemimpinan Nurfirman Wansyah, olahraga Sambo dapat semakin populer di Sumbar dan mampu meraih prestasi baik di tingkat regional maupun nasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa Pemprov Sumbar siap memberikan dukungan penuh terhadap program kerja Persambi ke depan.
"Kami siap mendukung setiap langkah Persambi dalam mengembangkan olahraga Sambo di Sumbar," tegas Mahyeldi.
Gubernur juga mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik dan mendoakan agar mereka diberikan kemudahan dalam menjalankan amanah tersebut.
Sambo, yang merupakan olahraga bela diri tanpa senjata, berasal dari Rusia dan pertama kali dikembangkan pada tahun 1920-an oleh Tentara Merah Uni Soviet untuk meningkatkan kemampuan bertarung tanpa senjata.
Senada dengan harapan Gubernur, Ketua Umum PERSAMBI, Krisna Bayu, juga mengingatkan pengurus yang baru dilantik untuk segera bekerja aktif dalam memperbesar organisasi dan menyiapkan atlet berprestasi.
"Saya harap pengurus Persambi Sumbar yang baru dilantik tidak hanya menunggu status di SK, tetapi langsung bergerak aktif," tegas Krisna Bayu.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga harmonisasi dan soliditas internal organisasi. Jika ada perbedaan pandangan, sebaiknya dibicarakan secara kekeluargaan dengan mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) organisasi.
"Jaga keharmonisan internal, diskusikan perbedaan pendapat secara kekeluargaan sesuai AD ART," tutup Krisna Bayu.(saco*).