Menaker Yassierli dan Gubernur Mahyeldi Bahas Tantangan Ketenagakerjaan di Era Digital di Unand -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Menaker Yassierli dan Gubernur Mahyeldi Bahas Tantangan Ketenagakerjaan di Era Digital di Unand

Sabtu, 11 Januari 2025
.


Padang, fajarsumbar.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, membahas tantangan dan solusi ketenagakerjaan dalam kuliah umum bertema "Artificial Intelligence dan Soft Skills: Mendukung Masa Depan Karir Lulusan di Pasar Kerja". Acara yang berlangsung di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Jumat (10/01/2025), merupakan bagian dari Studium Generale Seri #1 yang digelar Unand.


Dalam sambutannya, Mahyeldi menekankan pentingnya upaya mengatasi pengangguran di Sumatera Barat, yang masih menjadi tantangan besar. Ia berharap kehadiran Menaker Yassierli dapat memberikan masukan strategis untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja di wilayah ini.


“Masalah ketenagakerjaan adalah fokus utama kami di Pemprov Sumbar. Dengan tema yang relevan ini, kami optimis dapat merumuskan langkah konkret untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja,” ujar Mahyeldi.


Menaker Yassierli, dalam pemaparannya, mengungkapkan sejumlah tantangan besar yang dihadapi Indonesia. Salah satunya adalah dominasi tenaga kerja sektor informal dengan tingkat pendidikan rendah, yang mencapai lebih dari 50 persen dari total angkatan kerja.


“Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia tercermin dari skor Human Capital Index (HCI) sebesar 0,53, yang masih di bawah negara-negara ASEAN seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini menjadi penghambat daya saing kita di pasar global,” kata Yassierli.


Ia juga menyoroti kesenjangan keterampilan digital (skill gap) sebagai tantangan besar di era transformasi digital. Berdasarkan survei, 63 persen perusahaan di Indonesia menyebutkan bahwa kesenjangan keterampilan menjadi hambatan utama dalam mengadopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan sistem otonom.


“Untuk menghadapi era digital, penguasaan teknologi seperti AI harus disertai dengan peningkatan soft skills, termasuk komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi. Menyelaraskan teknologi dengan kebutuhan pasar kerja adalah kunci utama,” tambah Yassierli.


Rektor Unand, Efa Yonnedi, juga mengapresiasi perhatian Menaker terhadap isu ketenagakerjaan di Sumatera Barat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya peran akademisi dalam membangun sinergi antara teknologi, pendidikan, dan kebutuhan pasar kerja.


Turut hadir dalam acara ini, Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati, jajaran Kepala Dinas di Pemprov Sumbar, dan pejabat Kemnaker RI. Kuliah umum ini dipandu oleh Wakil Rektor IV Unand, Prof. Henmaidi, dan diikuti dengan antusias oleh mahasiswa serta akademisi.


Melalui diskusi ini, Gubernur Mahyeldi berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan institusi pendidikan dapat memberikan solusi nyata untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan, khususnya di Sumatera Barat. (*)