![]() |
Mendagri soal Anggaran Kepala Daerah |
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada para kepala daerah yang memiliki visi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, peningkatan PAD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat mendukung kelancaran pelaksanaan program serta kebijakan di daerah.
"Saya berpendapat bahwa semakin besar pendapatan dibanding belanja, maka daerah memiliki keleluasaan untuk menjalankan berbagai program. Dengan demikian, kita bisa melaksanakan berbagai inisiatif yang bermanfaat," ujar Mendagri dalam acara Retret Pembekalan Kepala Daerah 2025 di Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/2/2025).
Fokus pada Peningkatan PAD
Mendagri menegaskan bahwa peningkatan PAD berperan penting dalam keberhasilan layanan publik di daerah. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar daripada PAD, maka risiko defisit anggaran akan semakin tinggi. Oleh karena itu, ia meminta para gubernur, bupati, dan wali kota untuk lebih fokus dalam upaya meningkatkan PAD.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), masih terdapat sejumlah daerah yang PAD-nya lebih kecil dibandingkan dengan realisasi belanja. Banyak di antaranya yang masih bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Oleh sebab itu, Mendagri mengimbau kepala daerah untuk mengubah pola pikir agar lebih berorientasi pada peningkatan PAD.
"Saya ingin mengajak rekan-rekan kepala daerah untuk benar-benar mengubah cara berpikir dan mencari strategi dalam menambah pendapatan daerah," tegasnya.
Mendorong Inovasi di Daerah
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga menekankan pentingnya inovasi dalam meningkatkan PAD. Dengan meningkatnya PAD, maka kekuatan fiskal APBD akan semakin besar, sehingga sektor swasta di daerah juga dapat berkembang.
Selain itu, Mendagri meminta kepala daerah untuk mulai menerapkan langkah-langkah efisiensi anggaran, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Beberapa aspek yang dapat dihemat antara lain belanja alat tulis kantor (ATK), perjalanan dinas, serta biaya pemeliharaan fasilitas.
"Saya harap rekan-rekan bisa lebih teliti dalam melakukan efisiensi anggaran. Pastikan setiap pengeluaran benar-benar diperhatikan dengan saksama," pungkasnya.(BY)