![]() |
dr. Zunirman |
Batang Anai - Dr.Zunirman, seorang tokoh kesehatan di Kabupaten Padang Pariaman, menyatakan bahwa sudah saatnya wilayah Utara Kabupaten Padang Pariaman memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang representatif untuk melayani masyarakat.
Hal ini diungkapkan Zunirman dalam bincang-bincang dengan awak media fajarsumbar.com di sebuah Caffe & Resto Kawasan Batang Anai, pada Sabtu (1/2/2025), terkait dengan keluhan warga di daerah Utara Padang Pariaman yang kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan prima dengan peralatan lengkap.
Menurut Zunirman, dengan adanya kepemimpinan baru yang dinahkodai oleh Bupati John Kennedy Azis (JKA) dan Wakil Bupati Rahmat Hidayat, hal ini menjadi momentum penting untuk merealisasikan pembangunan RSUD di Utara Padang Pariaman.
“Walaupun sudah ada rancangan bisik-bisik dari kepala daerah sebelumnya, kami berharap Bupati JKA bisa segera menindaklanjuti dan merealisasikan pembangunan RSUD ini,” harap Zunirman.
Padang Pariaman, yang memiliki wilayah luas dari selatan hingga utara, terbagi menjadi 17 kecamatan. Wilayah selatan berbatasan dengan Kota Padang, sementara wilayah utara berbatasan dengan Kabupaten Agam.
"Meskipun Kabupaten Padang Pariaman sudah memiliki RSUD di Parik Malintang, keberadaannya yang jauh dari wilayah Utara. Ini menjadi kendala besar bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis," tutur Zunirman mantan Kepala RSUD dr.Ali Hanafiah, Batu Sangkar itu.
Ia menambahkan, kehadiran RSUD di Utara Padang Pariaman sangat dibutuhkan untuk melayani enam kecamatan di wilayah tersebut. Yaitu IV Koto Aur Malintang, Sungai Geringging, Batang Gasan, Sungai Limau, V Koto Kampung Dalam, dan V Koto Timur.
Saat ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Zunirman juga pernah mencita-citakan hadirnya rumah sakit di daerah utara untuk memudahkan akses masyarakat terhadap perawatan medis.
"Saat ini, Padang Pariaman hanya memiliki satu RSUD di Parik Malintang, yang agak sulit dijangkau oleh masyarakat di Utara. Sehingga ada warga yang berobat, dan rawat inap ke RS di Lubuak Basuang, Agam sana. Hal ini menyebabkan dua masalah utama, kesulitan akses bagi pasien, dan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor kesehatan yang hilang. Karena, banyak masyarakat utara yang berobat ke Kota Pariaman, dan Lubuak Basuang sana" kata Zunirman.
Dengan adanya RSUD di Utara, ia berharap pelayanan kesehatan akan lebih merata, efisien, dan dapat meningkatkan PAD dari sektor kesehatan di Kabupaten Padang Pariaman.
Kota Pariaman sebagai contoh, sambungnya, dia bangun RSUD dr.Sadikin, padahal RSUD Pariaman milik Pemprov Sumbar yang berubah nama jadi RSU Prof. Muhammad Yamin, SH telah ada, juga ada 2 (dua) Rumah Sakit Swasta serta sejumlah Klinik. Agaknya, Pemko Pariaman ini berprinsip berkaitan tentang pelayanan kesehatan prima dari Pemerintah kepada warganya. Sekaligus memperoleh PAD.
"Tertompang harapan besar pun disampaikan kepada Bupati JKA agar segera merealisasikan proyek ini demi kesejahteraan masyarakat" tegas dia.(saco).