Julius Barus Sebut Pengamalan Agama Kunci Sukses Reformasi Diri -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Julius Barus Sebut Pengamalan Agama Kunci Sukses Reformasi Diri

Sabtu, 08 Maret 2025
Julius Barus


Payakumbuh, fajarsumbar.com - Dipaksa, terpaksa dan terbiasa. Itulah filosofi lama yang mesti kita hidupkan kembali. Sebagian oknum lari dari agama yang mereka anita. Sehingga berdampak negatif bagi oknum. Yakni melakukan kegiatan serba instan untuk kehidupan dunia, padahal kehidupan yang jalani di dunia saat ini akan kita Pertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta, nanti. Ulah mengejar kehidupan yang dilatarbelakangi nafsu dan emosi jahat, berakibat oknum harus berurusan dengan hukum, dan dibina di lembaga pemasyarakatan (lapas).


Hal tersebut disampaikan Kepala Lapas Kelas IIB Tanjung Pati, Julius Barus pada Sabtu (08/03/2025) sore di Payakumbuh.
Kalapas yang disertijab pada tanggal 18 Februari 2025 oleh Kepala Kanwil Imigrasi dan Pemasyarakatan ini membeberkan bahwa lembaga yang dirinya pimpin memiliki beban moril yang sangat luar biasa. Yakni memberikan paham reformasi diri bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang sedang menjalani hukuman. Sehingga ada perubahan untuk siap kembali je masyarakat, mandiri. Untuk memberikan paham reformasi diri, mesti diawali jajarannya. Sehingga bisa merangkul dan menjadi teladan bagi WBP.


Program 100 hari kerjanya di Lapas tanjung Pati, Julius Barus berupaya dengan sekuat tenaga untuk Mewujudkan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dan 21 Arahan / Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan sebagai Implementasi dari Asta Cita Presiden RI tentang memberantas peredaran Narkoba di dalam Lapas/ Rutan dan memberantas penipuan dengan berbagai modus online  dari dalam Lapas/ Rutan serta Swasembada pangan dengan memberdayakan Warga Binaan untuk mendukung Ketahanan pangan Sekakigus penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan Produk UMKM.


Dalam waktu dekat, kata Julius Barus. Lapas Kelas IIB Tanjung Pati di Payakumbuh akan menjalankan program ketahanan pangan. Terkait lahan sudah tersedia, tinggal eksen. Sebelumnya, kita harus memberikan paham  kejujuran sebelum turun ke lapangan.


Saat ditanya tentang program selama Ramadhan, Julius Barus yang pernah bertugas di Lapas Kelas IIB Ketapang ini menitikberatkan pembinaan keagamaan kepada jajaran, dan WBP khususnya.


"Sebanyak 274 WBP kita berpuasa. Kita sudah siapkan makanan sahur dan berbuka puasa, serta makanan dari kiriman keluarga WBP. Setiap waktu shalat, kita lakukan berjemaah di aula lepas Lapas Kelas IIB Tanjung Pati di Payakumbuh. Termasuk shalat Jumat. Selain itu, kita menargetkan WBP khatam al quran selama Ramadhan. Tapi khatamnya, kita targetkan seremonial sederhana saja. Ada 2 grup tadarus setiap usai shalat Magrib. 1 grup 80 WBP didampingi 3 petugas lapas. Kita rindu, kelak ada dai terlahir dari lapas,"terang Barus.


Menurutnya, untuk melakukan perubahan diri harus mengamalkan agama.


"Kita harus mengamalkan ajaran agama. Dengan pengamslan nilai agama kita akan cinta tanah air, dan terbenteng dari perilaku menyimpang, melawan hukum"imbuhnya.


Saat ditanya terkait perpindahan lapas ke Tanjung Pati, Julius Barus menjawab singkat.


"Kita hanya menunggu instruksi pimpinan. Jika diperintahkan pindah, kita pindah. Kalau belum diperintahkan, kita laksanakan tugas pokok maksimal, penuh tanggungjawab,"balasnya singkat.(ul)