![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com – Dalam rangka memperkuat fondasi sosial masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi, melaksanakan kegiatan penyuluhan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2018 mengenai Ketahanan Keluarga, yang digelar di Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Kamis (27/3/2025).
Dalam dialog bersama warga, Muhidi menekankan bahwa keluarga adalah benteng utama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Ia mengajak para orang tua untuk lebih peduli terhadap kondisi internal keluarga, serta menghindarkan anggota keluarga dari pengaruh negatif yang bisa merusak masa depan.
“Ketahanan keluarga adalah fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang kokoh dan sejahtera. Jika keluarga kuat, maka persoalan sosial di masyarakat akan jauh berkurang,” ujar Muhidi.
Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program-program pemberdayaan dari pemerintah daerah, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi rumah tangga. Menurutnya, dukungan legislatif terbuka bagi masyarakat yang ingin mengakses program produktif demi kesejahteraan keluarga.
“Silakan ajukan kebutuhan atau ide program yang dapat menunjang penguatan ekonomi keluarga. Kami di DPRD siap mendukung lewat penganggaran dan pengawasan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Muhidi juga memberi perhatian khusus kepada perempuan yang menjadi kepala keluarga. Ia menilai mereka perlu mendapat akses pelatihan keterampilan dan dukungan ekonomi agar lebih mandiri dalam membangun keluarga yang tangguh.
“Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga harus dibekali kemampuan agar bisa bertahan dan meningkatkan taraf hidup. Pemerintah memiliki program pelatihan untuk itu,” ujarnya.
Tak hanya soal ekonomi, Muhidi juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak. Ia menekankan agar orang tua senantiasa mendoakan hal baik bagi anak-anaknya, serta meluangkan waktu berkualitas bersama mereka.
“Waktu yang kita berikan untuk anak akan berdampak besar pada pembentukan karakter mereka. Dan ingat, doa orang tua itu sangat kuat—ucapkan hal-hal baik bahkan dalam kondisi marah,” tutur Muhidi sambil mencontohkan kisah Imam Sudais yang dikenal menjadi sosok besar berkat doa orang tuanya.
Muhidi turut memperkenalkan konsep “Sawah Pokok Murah”, sebuah gagasan program pangan murah yang diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat terhadap kebutuhan pokok, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Ia juga menyoroti ancaman dari perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Menurutnya, anak-anak kini rentan terpapar konten negatif yang bisa diakses tanpa batas.
“Peran orang tua sangat krusial dalam dunia digital seperti sekarang. Jangan biarkan anak-anak bebas berselancar tanpa pengawasan. Pastikan mereka hanya mengakses konten yang mendidik dan aman,” pesannya.
Melalui kegiatan ini, Muhidi berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga stabilitas keluarga semakin meningkat. Ia percaya, ketika keluarga harmonis dan mandiri, maka lingkungan sosial juga akan tumbuh menjadi lebih sehat dan tangguh menghadapi tantangan zaman.(*)