Ramadan, Daging Padang Panjang Laris Manis -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Ramadan, Daging Padang Panjang Laris Manis

Sabtu, 01 Maret 2025
Daging segar Padang Panjang yang terkenal itu.


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Sudah jadi kebiasaan di negeri ini dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Pengunjung pasar meningkat tajam, seperti Pasar Pusat Padang Panjang, banyak yang datang untuk berburu daging segar. 


Hari Jumat pekan terakhir  di bulan Sya'ban disambut dengan antusiasme. Pengunjung  Pasar Pusat Padang Padang jauh lebih banyak dari pekan-pekan sebelumnya. 


Pengunjung pasar tidak hanya warga Kota Padang Panjang, tapi juga dari daerah-daerah sekitar. Seperti dari Batipuah dan X Koto, Tanah Datar, juga dari Kayutanam hingga Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. 


Banyak di antara pengunjung pasar datang untuk membeli daging segar Padang Panjang yang dikenal luas di Sumatra Barat serta mencari kebutuhan pokok sebagai persiapan kebutuhan selama ibadah puasa. 


Tradisi menyambut Ramadan dengan memasak randang sebagai menu sahur pertama Ramadan, sudah menjadi kebiasaan masyarakat Minangkabau terutama Padang Panjang. 


Kebiasaan ini sudah berlangsung turun-temurun, warga membeli daging untuk diolah menjadi masakan khas Sumatra Barat itu.


Seorang pedagang daging di kios petak nomor lima, Afrizal (63) mengatakan, harga daging kualitas super tetap stabil di angka Rp140 ribu per kilogram.


"Harga daging kualitas super masih tetap standar, Rp140 ribu per kilogram. Alhamdulillah, permintaan dari pembeli meningkat menjelang Ramadan, karena banyak yang membeli untuk persiapan puasa," katanya. 


Selain daging, permintaan bumbu masakan dan santan sebagai bahan utama pembuatan rndang juga meningkat. 


Salah seorang pembeli, Rahmah (49) mengaku, membeli daging dalam jumlah banyak karena keluarganya yang merantau akan pulang untuk menunaikan puasa bersama.


"Setiap tahun, anak saya yang merantau pasti pulang saat Ramadan. Jadi saya beli banyak daging untuk membuat randang, supaya bisa dimakan bersama dan juga dijadikan bekal saat mereka kembali ke rantau. 


Dengan meningkatnya permintaan daging dan bahan pendukung lainnya, suasana pasar menjelang Ramadan benar-benar ramai. Ini menandakan antusiasme warga dalam menyambut bulan suci dengan menu khas warisan budaya Minangkabau yang tetap bertahan di tengah kemajuan zaman yang semakin modern.(syam)