Jakarta– Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum diimbau untuk rutin memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna mengantisipasi potensi gangguan selama perjalanan arus balik Lebaran 2025.
Meski hingga H+6 Lebaran arus balik terpantau relatif lancar, sejumlah ancaman seperti hujan deras di wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua, serta aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih menjadi perhatian.
Ketua Posko Harian Angkutan Lebaran 2025 yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan di Kementerian Perhubungan, Sigit Widodo, menyatakan bahwa saat ini perhatian utama pemerintah tertuju pada pemantauan cuaca serta pengamanan jalur transportasi.
“Secara umum tidak ada hambatan besar, namun pemudik tetap perlu waspada. Cuaca ekstrem berpotensi terjadi, terutama di Sumatra dan Kalimantan,” ujarnya.
Sigit juga menyampaikan bahwa pihaknya turut mencermati aktivitas Gunung Marapi serta potensi gempa bumi di wilayah Aceh, mengingat adanya prediksi gempa bermagnitudo 6.
BMKG memprakirakan bahwa cuaca ekstrem dengan intensitas hujan ringan hingga sedang masih mungkin terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
Selain itu, sejumlah gunung berapi, termasuk Gunung Marapi di Sumatra Barat, masih dalam pengawasan intensif karena potensi erupsi.
Pemudik juga diingatkan untuk mengantisipasi kepadatan di titik-titik krusial seperti Tol Cikampek, Pelabuhan Merak, serta sejumlah bandara utama.
Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG melalui situs atau aplikasi resmi, menghindari jalur yang rawan banjir dan longsor di wilayah Sumatra dan Kalimantan, serta memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan optimal sebelum bepergian.
Posko Terpadu Kementerian Perhubungan akan terus beroperasi hingga H+10 Lebaran untuk mendukung kelancaran dan keamanan arus balik.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, serta BMKG agar dapat memberikan respons cepat jika terjadi gangguan di lapangan,” tutup Sigit.(des*)