Pariaman – Kapal dengan nama Banawa Nusantara 88, yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2019, dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Angso Duo, Kota Pariaman.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pariaman, Afwandi, mengungkapkan bahwa kapal tersebut tenggelam pada Rabu (16/4) lalu.
Afwandi menjelaskan, kapal bantuan ini sudah tidak beroperasi sejak dua tahun terakhir karena kondisinya yang sudah tidak memenuhi standar kelayakan. Bahkan, kondisinya semakin memburuk setelah dihantam cuaca buruk beberapa hari sebelum kejadian.
“Selama dua tahun terakhir kapal ini sudah berlabuh dengan jangkar akibat kebocoran yang terjadi. Namun, kondisi kapal semakin memburuk menjelang tenggelam,” ungkap Afwandi melalui sambungan telepon, Selasa (22/4).
Ia juga menambahkan bahwa kapal ini sebenarnya direncanakan untuk menjadi armada pendukung sektor pariwisata di Kota Pariaman. Harapannya, kapal tersebut dapat digunakan untuk mengangkut wisatawan yang ingin mengunjungi pulau atau memancing di perairan sekitar Pariaman.
Namun, karena terbatasnya anggaran, kapal yang dibawa dari Lumajang, Jawa Timur ini tidak mendapatkan perawatan yang optimal, sehingga kebocoran yang sudah ada tidak sempat diperbaiki dan akhirnya kapal tersebut tenggelam di perairan dekat dermaga wisata unggulan di kota itu.
Afwandi lebih lanjut menjelaskan bahwa selain keterbatasan dana untuk perawatan, jarak yang jauh menuju tempat perbaikan juga menjadi hambatan besar. Satu-satunya lokasi perbaikan kapal terdekat berada di Mentawai, dengan biaya perbaikan yang diperkirakan mencapai sekitar tiga ratus juta rupiah.
Saat ini, pihaknya mengaku tidak dapat melakukan banyak hal, karena untuk mengevakuasi kapal dari dasar laut memerlukan peralatan khusus yang biayanya sangat tinggi. "Biaya evakuasi bisa jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga kapal itu sendiri," pungkasnya.(des*)