![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com – Duka menyelimuti warga Kelurahan Indarung, Kota Padang, setelah sebuah truk bermuatan Crude Palm Oil (CPO) mengalami kecelakaan tragis, Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Truk tersebut hilang kendali di tikungan tajam dekat Jembatan Lemdadika, menabrak pohon di median jalan, lalu terjungkal dan menghantam sebuah rumah warga. Dua orang yang sedang berada di dalam rumah tewas seketika, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan ini memantik keprihatinan mendalam dari banyak pihak. Di tengah suasana berkabung, PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Sumatera Barat bergerak cepat. Dalam waktu kurang dari 24 jam, perusahaan pelat merah ini langsung menyalurkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan korban luka.
Kepala Jasa Raharja Wilayah Sumatera Barat, Teguh Afrianto, menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan pendataan dan koordinasi dengan kepolisian serta rumah sakit sesaat setelah kejadian dilaporkan.
Ia menegaskan bahwa Jasa Raharja memiliki komitmen kuat untuk selalu hadir bagi masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Sesuai ketentuan yang berlaku, kami telah menyerahkan santunan sebesar Rp50 juta kepada masing-masing orang tua korban meninggal dunia pada hari yang sama. Untuk korban luka-luka, kami juga telah menerbitkan surat jaminan perawatan di Semen Padang Hospital dengan plafon biaya hingga Rp20 juta,” ujar Teguh.
Penyaluran santunan dilakukan secara langsung di rumah duka di kawasan Padang Besi. Proses ini turut dihadiri oleh Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja Sumbar, Alwin Bahar, serta Kasatlantas Polresta Padang, Kompol Riwal Maulidinata. Dalam suasana haru, santunan diserahkan kepada keluarga korban yang tampak masih terpukul dengan kejadian tersebut.
Kompol Riwal Maulidinata dalam kesempatan itu menyampaikan imbauan kepada seluruh pengemudi kendaraan bermuatan besar agar selalu memeriksa kondisi kendaraannya sebelum berangkat. Ia menekankan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama, terutama saat melintasi kawasan rawan kecelakaan.
“Kami tidak henti-hentinya mengingatkan para pengemudi agar tidak memaksakan diri jika merasa lelah atau mengantuk. Jangan jadikan jalan raya sebagai tempat berjudi dengan nyawa. Kecelakaan seperti ini bisa dicegah jika semua pihak lebih waspada dan bertanggung jawab,” tegas Riwal.
Menurut saksi mata, truk pengangkut CPO tersebut sempat oleng sebelum akhirnya menabrak pohon dan menghantam rumah warga. Tidak ada tanda pengereman panjang di lokasi, menandakan sopir kemungkinan besar kehilangan kendali secara tiba-tiba.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi teknis kendaraan dan rekam jejak pengemudinya.
Peristiwa ini kembali membuka luka lama soal keselamatan transportasi barang di jalur perkotaan. Jalan Padang - Indarung dikenal padat dilalui truk-truk pengangkut hasil industri dan perkebunan. Warga sekitar pun kerap mengeluhkan laju kendaraan berat yang seringkali melaju ugal-ugalan tanpa memedulikan lingkungan sekitar.
Dalam situasi seperti ini, kehadiran Jasa Raharja sebagai pelindung pertama para korban kecelakaan patut diapresiasi. Santunan yang diberikan bukan sekadar angka, melainkan bentuk empati negara kepada rakyatnya.
Cepatnya penyaluran santunan dalam hitungan jam ini menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik bisa berjalan efisien jika ada niat dan sistem yang mendukung.
Meski santunan telah diberikan, luka yang ditinggalkan kejadian ini tentu tidak bisa serta-merta hilang.
Masyarakat berharap tragedi ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, baik pengemudi, perusahaan angkutan, maupun pemerintah, untuk lebih serius dalam menjaga keselamatan di jalan raya.(*)