![]() |
Dampak Tarif Balasan, Ford Hentikan Ekspor Mobil ke China. |
Jakarta – Ford Motor Company memutuskan untuk menghentikan ekspor beberapa model kendaraan unggulan seperti SUV, truk pikap, dan mobil sport ke pasar Tiongkok. Keputusan ini diambil menyusul tekanan akibat kebijakan tarif balasan yang membuat beban pajak atas kendaraan mencapai hingga 150 persen.
Dalam keterangan resminya yang dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4/2025), pihak Ford menyampaikan bahwa perusahaan telah menyesuaikan strategi ekspornya ke Tiongkok, mengingat kondisi tarif yang berlaku saat ini.
Penghentian ini mencuat di tengah upaya produsen otomotif asal Amerika Serikat menghadapi tarif perdagangan yang diberlakukan selama masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi menggerus margin keuntungan baik bagi produsen kendaraan maupun pemasok komponen otomotif.
Meski ekspor unit kendaraan dihentikan sementara, Ford dikabarkan tetap melanjutkan pengiriman mesin dan transmisi yang dibuat di AS ke Tiongkok. Selain itu, model Lincoln Nautilus yang diproduksi secara lokal di Tiongkok juga dipastikan tetap akan tersedia di pasar meski dibayangi tarif tinggi.
Ford termasuk di antara perusahaan otomotif yang paling tangguh menghadapi tantangan tarif karena sekitar 80 persen kendaraan yang dijual di AS diproduksi di dalam negeri. Kendati demikian, dokumen internal yang bocor menunjukkan bahwa Ford tengah mempertimbangkan penyesuaian harga untuk menutupi potensi lonjakan biaya akibat tarif yang berkelanjutan.
Menurut laporan dari Center for Automotive Research yang dirilis awal bulan ini, kebijakan tarif 25 persen terhadap impor otomotif dapat menyebabkan biaya tambahan hingga 108 miliar dolar AS sepanjang tahun 2025 bagi industri otomotif AS.
Menanggapi dinamika ini, Trump sebelumnya sempat mengisyaratkan kemungkinan akan merevisi kebijakan tarif otomotifnya, termasuk membuka peluang untuk beberapa bentuk pengecualian dari beban pajak yang ada saat ini.(des)