Menteri ATR/BPN Dukung Program Rumah Desa REI Lewat Pemanfaatan Tanah Terlantar -->

Iklan Muba

Menteri ATR/BPN Dukung Program Rumah Desa REI Lewat Pemanfaatan Tanah Terlantar

Rabu, 23 April 2025
.


Jakarta, fajarsumbar.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menghadiri acara Halalbihalal Keluarga Besar Realestat Indonesia (REI) yang digelar di Sheraton Grand, Jakarta, pada Senin (21/04/2025). 


Dalam suasana penuh keakraban pasca-Lebaran itu, Nusron tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendukung visi pembangunan nasional di sektor properti.


Di hadapan para pengembang dan tokoh industri real estat, Menteri Nusron menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pemanfaatan tanah telantar. Ia menilai bahwa lahan-lahan yang selama ini tidak termanfaatkan secara optimal dapat menjadi kunci dalam memperkuat program pembangunan perumahan berbasis desa yang tengah digagas REI melalui inisiatif Propertinomic 2.0.


Program Propertinomic 2.0 sendiri merupakan gagasan ambisius REI untuk membangun satu juta rumah desa tanpa bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam skema ini, peran swasta, BUMDes, serta sinergi lintas sektor menjadi penopang utama. Nusron melihat peluang besar untuk menyelaraskan program tersebut dengan kebijakan pertanahan nasional, khususnya terkait redistribusi tanah dan pengelolaan aset negara yang belum produktif.


“Kita punya banyak tanah telantar yang bisa diberdayakan. Kalau ini digerakkan bersama dengan REI, kita bisa selesaikan dua hal sekaligus: pemerataan hunian dan optimalisasi aset negara,” ujar Nusron. Ia juga menegaskan komitmen kementeriannya untuk memberikan dukungan regulatif dan percepatan izin bagi proyek-proyek yang selaras dengan program pemberdayaan desa dan pembangunan berkelanjutan.


Lebih lanjut, Nusron mengapresiasi langkah REI yang berani mengambil inisiatif pembangunan perumahan tanpa menggantungkan dana dari negara. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan dunia usaha seperti inilah yang diperlukan dalam menghadapi tantangan backlog perumahan, terutama di kawasan perdesaan yang selama ini kurang tersentuh pembangunan sektor properti.


Acara Halalbihalal tersebut menjadi momentum strategis yang menggabungkan silaturahmi dan dialog kebijakan. Selain Menteri ATR/BPN, acara juga dihadiri oleh jajaran pengurus REI, pelaku industri properti nasional, serta perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait. 


Dengan semangat kolaborasi yang terus dibangun, diharapkan kerja sama antara ATR/BPN dan REI dapat menghasilkan kebijakan dan program nyata yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung, khususnya dalam penyediaan hunian yang layak dan terjangkau di desa.(*)