![]() |
. |
Kuala Kapuas, fajarsumbar.com – Harapan baru bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Kapuas mulai terbentang. Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia secara resmi menyetujui dan mendukung penuh usulan Program Transmigrasi Lokal bertajuk “Ngaju Bersinar” yang digagas langsung oleh Bupati Kapuas, Muhammad Wiyatno.
Program ini akan dilaksanakan di enam kecamatan yang telah ditetapkan aman dari bencana banjir, yaitu Kecamatan Mantangai, Timpah, Kapuas Tengah, Pasak Talawang, Kapuas Hulu, dan Mandau Talawang. Dalam program ini, pemerintah daerah akan memfasilitasi relokasi dan pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya mereka yang selama ini menjadi korban banjir tahunan.
Persetujuan dari pemerintah pusat diperoleh setelah Bupati Wiyatno dan beberapa camat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta dan bertemu langsung dengan Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKKTrans) Sigit Mustofa Nurudin beserta jajaran Kementerian Transmigrasi. Pertemuan itu membuahkan hasil positif, termasuk dukungan teknis untuk menyusun Rencana Kerja Transmigrasi (RKT).
“RKT ini sangat penting agar pelaksanaan program berjalan tertata, terarah, dan tepat sasaran. Kami ingin penempatan transmigrasi lokal benar-benar melibatkan masyarakat yang terdampak, terutama dari kecamatan non pasang surut,” kata Wiyatno.
Rancang bangun program ini mengedepankan pengembangan permukiman terpadu berbasis pertanian dan kearifan lokal. Komoditas unggulan yang akan dikembangkan antara lain hortikultura serta tanaman perkebunan lainnya. Tidak berhenti di produksi, pengembangan ini juga mencakup tahap hilirisasi, sehingga diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja baru.
Selain program transmigrasi lokal, pemerintah pusat juga menyatakan kesiapannya membangun infrastruktur penunjang. Salah satunya adalah pembangunan jembatan menuju kawasan transmigrasi Dadahup yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun anggaran 2025 mendatang dengan dana dari Kementerian Transmigrasi.
Kabar baik ini, menurut Wiyatno, telah ia laporkan kepada Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, sebagai bentuk koordinasi lintas pemerintahan. Ia berharap dukungan dari semua pihak akan memperlancar pelaksanaan program yang menjadi solusi jangka panjang untuk masalah banjir dan kemiskinan di wilayah pedalaman.
“Ngaju Bersinar bukan sekadar program relokasi, tapi juga misi pemberdayaan masyarakat. Kami ingin warga terdampak banjir tidak hanya mendapat tempat tinggal baru yang aman, tetapi juga masa depan yang lebih baik melalui kegiatan pertanian yang produktif,” tutup Wiyatno.(iL)