Pasbar - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berencana untuk memperluas area tanam jagung hingga 2.000 hektare pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan hasil produksi jagung secara signifikan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menjelaskan bahwa perluasan lahan tanam jagung ini didukung oleh ketersediaan lahan dari kebun kelapa sawit yang tengah menjalani proses replanting atau peremajaan.
“Targetnya adalah tambahan 2.000 hektare tahun ini, dari total luas tanam yang saat ini mencapai 43.907 hektare,” ungkap Doddy di Simpang Empat, Kamis.
Pada triwulan pertama tahun 2025 (Januari-Maret), luas tanam jagung telah mencapai 6.785 hektare. Rinciannya adalah 3.050 hektare pada Januari, 2.124 hektare di Februari, dan 1.611 hektare pada Maret, dengan total produksi mencapai 66.678 ton.
Target produksi jagung tahun ini ditetapkan sebesar 223.236 ton, yang akan tersebar di 11 kecamatan di wilayah tersebut.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah daerah akan menyediakan berbagai bantuan, seperti benih, pupuk, dan obat-obatan melalui dana APBN. Selain itu, tersedia pula pupuk bersubsidi dan dukungan dari para penyuluh pertanian.
“Penyuluh pertanian terus mengingatkan petani untuk menghindari penggunaan benih murah yang asal-usulnya tidak jelas. Benih yang berkualitas buruk dapat menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit dan mengurangi hasil panen,” jelas Doddy.
Jagung dianggap sebagai komoditas unggulan karena masa panennya yang singkat, antara empat hingga enam bulan, serta harga yang cenderung stabil di pasaran. Hal ini menjadikan jagung semakin diminati oleh petani di Pasaman Barat.
Doddy juga menambahkan bahwa Pasaman Barat merupakan salah satu pusat produksi jagung terbesar di Sumatera Barat.(des*)