![]() |
. |
Solok, fajarsumbar.com – Pemerintah Kabupaten Solok kembali menggelar “Solok Maimbau” dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Solok ke-112. Acara ini mengambil tempat di komplek perkantoran Bupati dan berlangsung meriah sepanjang hari, menghadirkan kolaborasi memukau antara Festival UMKM dan pertunjukan seni tradisional anak Nagari.
Festival UMKM menampilkan 64 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Mereka membawa inovasi produk mulai dari makanan kemasan siap santap hingga kerajinan tangan. Pemerintah daerah menyediakan fasilitas tenda dan sarana promosi gratis untuk membantu mereka memperluas jaringan pasar.
![]() |
. |
Lebih dari 3.000 opsi kuliner disajikan dalam satu lokasi. Antrean panjang di stan-stan populer seperti lapek bugih dan dendeng serundeng menjadi pemandangan biasa. Pengunjung dapat mencicipi sekaligus membeli dalam porsi ekonomis—strategi ini meningkatkan volume transaksi para pelaku UMKM.
Dalam kobongan semangat budaya, panggung utama diisi rangkaian pertunjukan kesenian anak Nagari. Acara dibuka dengan Randai Ilau, drama musikal khas Minang yang menampilkan tarian, musik, dan dialog jenaka. Keindahan Randai mampu membius perhatian penonton lintas generasi.
Berikutnya, Tari Piring Ateh Telue memukau dengan gerakan dinamis di atas piring logam. Setiap langkah penari diiringi tabuhan talempong yang terkoordinasi sempurna. Penonton terpukau melihat keseimbangan dan kelincahan para penari.
![]() |
. |
Tari Adok menampilkan adegan memetik padi di sawah, mengekspresikan rasa syukur petani atas hasil panen. Gerakan gemulai dan kostum tradisional menambah nuansa autentik, menghubungkan masyarakat masa kini dengan tradisi agraris leluhur.
Selek Kurambik memperlihatkan tarian para pemuda memanggul bambu, melambangkan persatuan dan gotong royong. Penari membentuk formasi rapi sambil menari dengan ceria, membakar semangat kebersamaan.
Indang Solok menghidupkan suasana dengan nyanyian islami dan syair cinta tanah air. Irama gendang dan rebab bergantian menghentak, menciptakan harmoni khas Minangkabau.
![]() |
. |
Talempong Kayu memamerkan keahlian pengrajin musik tradisional. Alih-alih logam, alat musik terbuat dari kayu ringan, menghasilkan nada lembut namun tajam. Pertunjukan ini menegaskan kreativitas lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Bupati Solok Jon Firman Pandu, S.H., dan Wakil Bupati H. Candra, S.H.I., hadir sejak pagi, menyapa pelaku UMKM dan seniman. Dalam sambutannya, Bupati Jon menekankan bahwa “Solok Maimbau” bukan sekadar hiburan, melainkan sarana strategis memajukan ekonomi kreatif dan melestarikan budaya lokal.
Menurut Wakil Bupati Candra, program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. “Kami ingin setiap potensi desa—baik kuliner maupun seni—mendapat apresiasi setinggi mungkin,” ujarnya.
![]() |
. |
Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Ida, salah satu pengunjung, mengaku puas: “Saya sudah coba berbagai makanan tradisional di sini. Harganya terjangkau dan rasanya otentik.” Komentar positif serupa datang dari banyak keluarga yang membawa anak-anak mereka.
Untuk mendukung kelancaran acara, panitia menyediakan layanan informasi dan pengaman tambahan. Personel satpol PP dan relawan kesehatan berjaga di beberapa titik, memastikan kenyamanan pengunjung.
Sebagai penutup, panitia mengumumkan harapan menjadikan “Solok Maimbau” agenda tahunan. Rencana ke depan termasuk memperluas partisipasi UMKM digital dan menambah lokakarya seni budaya agar generasi muda makin tertarik belajar tradisi.
Keberhasilan festival ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Solok dalam memberdayakan UMKM dan melestarikan kesenian lokal. Warga desa diharapkan terus giat mengembangkan potensi mereka demi kesejahteraan bersama di masa depan.(Adv/def)