![]() |
. |
Palembang, fajarsumbar.com - Ketua TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin, Hj Patimah Toha, menghadiri Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan PKK, Tim Pembina Posyandu, Dekranasda, dan Perwosi se-Sumatera Selatan pada Kamis, 24 April 2025, di Griya Agung Palembang. Acara dibuka resmi oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan, Hj Febrita Lustia Herman Deru, dan dihadiri Staf Ahli TP PKK Provinsi Lidyawati Cik Ujang serta seluruh pengurus PKK kabupaten/kota se-Sumsel.
Dalam arahannya, Hj Febrita mengingatkan pentingnya sinergi antarlembaga dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program PKK. Ia meminta setiap Ketua PKK turun langsung ke desa-desa, memetakan kebutuhan ibu-ibu dan kelompok perempuan, serta menyerap aspirasi masyarakat untuk memastikan program sesuai kondisi lapangan.
Peran Dekranasda dalam pemberdayaan pengrajin dan UMKM menjadi sorotan utama. Febrita mendorong setiap daerah menyusun program tahunan konkret seperti pelatihan desain, fasilitasi akses pasar, dan pendampingan sertifikasi halal agar usaha mikro dan kecil dapat naik kelas serta menembus pasar provinsi maupun nasional.
Ketua Tim Pembina Posyandu Sumsel menegaskan bahwa posyandu di setiap desa harus aktif minimal sekali sebulan dengan fokus pada pelayanan ibu hamil, imunisasi lengkap, dan pendataan gizi balita. Laporan kegiatan posyandu perlu terintegrasi dengan DPMD agar pemantauan dan evaluasi dapat berjalan efektif.
Hj Patimah Toha menyatakan komitmen TP PKK Muba untuk bergerak aktif dan inovatif. Muba akan menyelaraskan program lokal dengan rekomendasi provinsi, memperbaiki mekanisme pelaporan, dan memperkuat sinergi internal TP PKK, Tim Pembina Posyandu, Dekranasda, serta Perwosi untuk memastikan program menyentuh keluarga di pelosok daerah.
Mengakhiri rakor, Hj Febrita berpesan agar setiap Ketua PKK memelihara semangat ikhlas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan program. Ia menegaskan bahwa gerakan PKK tidak berbayar secara formal, melainkan didorong oleh keikhlasan membantu pemerintahan guna menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. (Susilawati)