![]() |
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Gusni Febriasari. |
Jakarta – Dunia politik hingga kini masih menjadi medan yang penuh tantangan, khususnya bagi perempuan. Karena itu, perempuan dituntut untuk terus menunjukkan kapasitas dan prestasi nyata agar mampu bersaing.
Dalam diskusi tersebut, Sri Gusni menyoroti masih kuatnya stigma dan stereotip negatif yang kerap membatasi ruang gerak perempuan dalam dunia politik. Ia menyebutkan, perempuan yang memilih berkarier di politik seringkali diremehkan.
"Ini merupakan ujian besar bagi kita semua," ujar Sri Gusni dalam diskusi yang disiarkan di kanal YouTube resmi ILUNI UI, Senin (28/4/2025).
Ia menambahkan bahwa budaya patriarki juga menjadi faktor utama yang mempersempit kesempatan perempuan untuk mengisi jabatan strategis di berbagai level pemerintahan.
"Kita masih berada di lingkungan yang menilai perempuan tidak layak untuk memimpin, bahkan dibandingkan dengan laki-laki," katanya.
Menghadapi tantangan tersebut, Sri Gusni mengajak perempuan untuk terus meningkatkan kualitas diri, memperkuat kompetensi, serta membuktikan kemampuannya melalui kontribusi nyata.
"Melawan stereotip hanya bisa dilakukan dengan kerja nyata dan prestasi yang bisa dibuktikan," tegasnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya membangun sistem politik yang bukan hanya memenuhi syarat kuota, tetapi juga mendukung pemberdayaan perempuan agar dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
Mengakhiri paparannya, Sri Gusni mengingatkan tentang tantangan ganda yang dihadapi perempuan, terutama setelah menikah dan berkeluarga.
Acara ini merupakan bagian dari upaya ILUNI UI bersama Women Empowerment Center dalam memperkuat kapasitas, peran, dan kepemimpinan perempuan di berbagai bidang.(BY)