Wako Riyanda: Alihkan Budaya Kerja Seremonial ke Aksi Nyata dan Hasil yang Langsung Dirasakan Masyarakat -->

Iklan Muba

Wako Riyanda: Alihkan Budaya Kerja Seremonial ke Aksi Nyata dan Hasil yang Langsung Dirasakan Masyarakat

Selasa, 08 April 2025

 

Usai apel perdana di Lapangan Ombilin, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra monitoring pelayanan masyarakat dan aktifitas administrasi kantor DPMTSP-Naker di Mall Pelayanan Publik (MPP) Muaro Kalaban, Selasa 8 April 2025. (foto/yudha)

Sawahlunto, fajarsumbar.com - Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menekankan kepada jajarannya beberapa poin penting dalam menjalankan roda pemerintahan 'Era Baru Sawahlunto Maju' saat apel perdana pasca libur lebaran Idul Fitri 1446 H di Lapangan Ombilin, Selasa (8/4/2025). 


Dibawah kepemimpinan Riyanda-Jeffry, Wako Riyanda menegaskan pentingnya peralihan dari budaya kerja yang seremonial menuju budaya kerja yang lebih fokus pada aksi nyata dan hasil yang langsung dirasakan masyarakat. 


Untuk itu, pemerintah daerah berfokus pada peningkatan kinerja aparatur sipil negara (ASN) melalui sistem yang berbasis data dan pengawasan yang lebih transparan.


"Bapak Ibu dijajaran Pemko Sawahlunto harus segera move on dari budaya-budaya kerja yang tidak baik menuju budaya kerja baru. Mudah-mudahan Bapak ibu bisa mengikuti ritme kerja di pemerintahan sekarang,"⁣ ujar Wako Riyanda Putra. 

Di dalam pemerintahannya, Wako Riyanda menginginkan ASN yang mau bekerja sama dan mampu menghadapi perubahan untuk Sawahlunto Maju. 


"Kami mau bekerja dengan yang mau bekerja bersama kami.⁣ Kami mencari yang sejalan dengan kami, kami mau bersama-sama untuk Sawahlunto Maju. Bukan yang hebat, kuat, yang akan bertahan, tapi yang mampu dan paling siap menghadapi perubahan," tegasnya. 


Framework Sawahlunto Maju dirancang untuk mempercepat proses pembangunan daerah serta memperbaiki kualitas pelayanan publik melalui beberapa poin strategis, antara lain; Kinerja Berbasis Data dan Pemantauan Real-Time, yakni pemanfaatan sistem pemantauan real-time memungkinkan evaluasi yang cepat terhadap setiap langkah yang diambil, serta memberikan transparansi terkait kemajuan dan kendala yang dihadapi. 


Dengan data yang akurat, pengambilan keputusan menjadi lebih tepat dan berdampak langsung pada masyarakat.


Kemudian Fokus pada Aksi Nyata dan Pengurangan Seremonial, yaitu dengan mengurangi kegiatan seremonial yang tidak memberikan dampak langsung pada masyarakat, dan lebih fokus pada pelaksanaan tindakan nyata. 


Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi implementasi program-program pembangunan.


"Perubahan besar hanya dapat terwujud jika kita bekerja dengan komitmen penuh dan mengedepankan kolaborasi lintas sektor. Proses pengambilan keputusan yang berbasis pada data yang akurat akan memastikan kita berada di jalur yang benar dan lebih responsif terhadap dinamika yang ada,” tandasnya. (ton)