Jakarta – Suasana haru dan penuh kekhusyukan mengiringi proses pengucapan dua kalimat syahadat oleh Anggita Ayu Junia Sari dan sang ibu, saat mereka memutuskan memeluk agama Islam. Warga Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ini menyatakan keislamannya dengan penuh keyakinan.
Anggita, yang lahir di Surabaya namun telah tinggal di Sampang selama 27 tahun, mengungkapkan bahwa keputusan untuk berpindah keyakinan bukanlah hal yang tiba-tiba. Pilihan tersebut merupakan hasil dari pencarian batin dan perjalanan spiritual yang mendalam.
Ia terinspirasi ketika melihat ketenangan yang terpancar dari ayahnya saat melaksanakan salat. Momen itu menjadi titik awal ketertarikannya untuk lebih mengenal Islam.
“Waktu itu saya lihat Papa sangat damai ketika beribadah. Dari situ saya mulai penasaran dan ingin mempelajari Islam lebih jauh,” ungkap Anggita pada Kamis, 15 Mei 2025.
Keinginan untuk menjadi seorang muslimah sebenarnya telah terpendam cukup lama. Namun sang ayah selalu mengingatkan agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan besar.
“Papa sering bilang, yakinkan dulu hati, perbanyak membaca buku dan belajar. Jangan asal ikut-ikutan,” ujarnya.
Dalam prosesnya, Anggita mulai memperdalam pengetahuan tentang Islam melalui bacaan dan diskusi dengan keluarganya. Semakin lama, keyakinannya untuk memeluk Islam pun kian kuat. Ia kemudian mengikuti jejak sang ayah yang telah lebih dulu menjadi mualaf, disusul oleh ibunya.
“Di keluarga saya, Papa yang pertama kali masuk Islam. Lalu saya dan Mama menyusul. Ini semua keputusan dari hati kami sendiri,” katanya dengan penuh ketulusan.(des*)